TANJUNG REDEB – Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau, Junaidi mengungkapkan Berau mendapat tambahan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK).
Dijelaskannya, pada tahap awal Berau mendapat 1.500 dosis vaksin jenis Aftopor. Sedangkan tahap kedua mendapat 700 dosis Aftopor dan 1.000 jenis Cavac.
“Untuk saat ini sudah disalurkan lebih dari 50 persen,” katanya.
Vaksin PMK ini diterangkannya bertujuan mencegah penularan penyakit PMK pada sapi. Meski pun Berau hingga kini belum ditemukan satu pun kasus PMK.
“Belum ditemukan untuk di Berau. Tapi kan masa tunggu ada dulu baru divaksin,” ujarnya.
Ia menambahkan, total vaksin yang diterima Berau sebanyak 3.200 dosis, yang terbagi 2.200 jenis Aftopor, dan 1.000 jenis Cavac. Keunggulan vaksin Aftopor bagi ternak sapi, di suasana pandemi seperti ini daya tahan tubuhnya tetap terjaga dan tidak mudah terpapar PMK.
“Kalau di ternak cukup tiga kali vaksin, tidak perlu sampai empat kali seperti manusia,” tegasnya.
Sampai saat ini petugas berkonsentrasi untuk memvaksin ternak yang berada di wilayah zona hijau. Sedangkan untuk zona lain, menurut Junaidi memang belum ada, namun tetap dilakukan vaksinasi. Kebersihan dari kandang juga berpengaruh terhadap PMK.
“Begitu pun juga manusianya, harus keluar masuk kandang dalam keadaan bersih,” ujarnya.
Junaidi menambahkan, hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 517 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Pertanian Nomor 510 Tahun 2022 tentang Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease).
“Ada dasar hukumnya, meskipun satu sisi Berau belum terdampak, tapi kami mencegah,” pungkasnya. (hmd/arp)