Industri Pariwisata Gigit Jari

- Rabu, 26 Oktober 2022 | 12:45 WIB
BERHARAP TAMBAHAN MASKAPAI: Sektor pariwisata paling terdampak mahalnya harga tiket pesawat.
BERHARAP TAMBAHAN MASKAPAI: Sektor pariwisata paling terdampak mahalnya harga tiket pesawat.

TANJUNG REDEB – Para pelaku usaha yang bergerak di bidang pariwisata, masih harus gigit jari. Pasalnya, mahalnya harga tiket penerbangan, dianggap membuat banyak wisatawan harus menunda rencana berwisata ke Berau. Kondisi itupun sangat berpengaruh pada pendapatan mereka.

Diungkapkan Harry Gunawan, warga Pulau Derawan yang juga pelaku usaha di bidang pariwisata mengaku, sejak Agustus lalu wisatawan yang datang ke Pulau Derawan mayoritas hanya warga lokal. “Ya lokal saja, itu juga sepi,” ujarnya kepada Berau Post kemarin (25/10).

Diharapkan pria yang akrab disapa Apau ini, pemerintah bisa merealisasikan rencana mendatangkan maskapai lain ke Bumi Batiwakkal. Seperti informasi yang pernah didapatnya, bahwa Pemkab Berau sudah melobi beberapa maskapai untuk masuk ke Berau. Namun hingga kini belum ada kepastian, kapan maskapai tersebut melayani penerbangan di Bandara Kalimarau. “Dari bulan lalu saya baca, tapi tidak ada bukti nyata,” katanya.

Terlebih menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru), seharusnya Pemkab Berau sudah bisa bergerak dan mendatangkan satu maskapai baru, sebagai tandingan maskapai yang ada saat ini. Tentu wisatawan dari luar berpikir keras untuk datang ke Berau, karena mahalnya harga tiket saat ini.

“Kami pelaku usaha ini tidak bisa berbuat banyak, tidak ada kewenangan juga, harapannya kepada pemimpin Berau saja, benar perhatian kepada kami atau tidak, apalagi selalu gembar-gembor soal pariwisata,” ungkapnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau Ilyas Natsir mengakui, tingginya harga tiket saat ini sangat berdampak besar pada sektor wisata. Pasalnya menurut Ilyas, harga tiket yang tinggi berpengaruh kepada kedatangan wisatawan asing.

“Kami sedang kembangkan pariwisata, tapi tiket terlalu tinggi, jadi susah,” paparnya.

Mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Berau ini berharap, ada langkah konkret mengenai upaya mendatangkan maskapai lain ke Berau. “Inikan mau banyak festival di Berau, bulan depan saja ada Maratua Jazz. Harapan kami, tentu dengan adanya event, wisatawan bisa datang. Tapi harus diimbangi juga dengan harga tiket yang tidak terlalu mahal seperti sekarang ini,” katanya.

Saat ini diakuinya, hanya wisatawan lokal Berau yang lalu-lalang di Maratua, Bidukbiduk, dan juga Derawan. sedangkan wisatawan dari luar daerah masih belum berani datang. “Dari luar Kalimantan cukup murah, tapi ke Kalimantan Timur, khususnya Berau, mahal sekali tiket, hampir Rp 2 juta,” pungkasnya.

Sebelumnya, upaya untuk menekan tingginya harga tiket transportasi udara, terus dilakukan Pemkab Berau. Setelah Bupati Berau Sri Juniarsih menyurat ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan maskapai penerbangan terkait tingginya harga tiket pesawat ke Berau, beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Andi Marewangeng langsung menindaklanjutinya dengan bertandang ke Kemenhub di Jakarta.

Dikatakan Andi, dirinya memang diperintahkan bupati, untuk berkoordinasi langsung dengan jajaran Kemenhub, guna mencari solusi mengenai tingginya harga tiket pesawat yang melayani penerbangan ke Bandara Kalimarau. “Saya diminta untuk datang langsung dan memaparkan apa yang saat ini sedang terjadi di daerah, terkait harga transportasi udara,” ujarnya kepada awak media, beberapa waktu lalu.

Andi menjelaskan, setelah menyampaikan laporan tingginya harga tiket dan masih terbatasnya maskapai penerbangan di Berau, hal tersebut langsung menjadi perhatian Kemenhub. Pasalnya saat dilakukan penghitungan bersama, harga tertinggi tiket penerbangan ke Berau berkisar Rp 1,6 juta. Sementara saat ini harga tiket ke Berau dengan pesawat jenis ATR, bisa tembus hingga Rp 1,8 juta.

“Kami bertemu ibu Sarbani (Kepala Sub Unit Pembinaan, Pengusahaan, dan Tarif Angkutan Udara, Direktorat Angkutan Udara/PPTAU DAU). Beliau menyampaikan akan menindaklanjuti dan mengevaluasi terkait tarif penerbangan ke Berau ini,” ujarnya.

Saat melakukan pertemuan, dirinya juga menyampaikan bahwa Pemkab Berau berharap dukungan dari Kemenhub, agar pesawat berbadan lebar bisa kembali melayani penerbangan ke Berau. Dengan pesawat jenis boeing, maka harga tiket diyakini akan lebih murah. Selain itu dengan masuknya maskapai lain, akan ada persaingan harga. “Ini juga yang kami sampaikan agar bisa kembali ada penerbangan pesawat boeing, terlebih fasilitas bandara sudah mendukung dan pernah melayani penerbangan jenis boeing,” jelasnya.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X