TANJUNG REDEB – Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) pengelola informasi dan pranata humas, terus diupayakan pemerintah. Agar pengelola informasi memiliki kapabilitas dan independensi, maka seluruh pegawai yang berhubungan dengan pengelolaan informasi, diberikan Bimbingan Teknis (Bimtek) Jurnalistik yang digelar Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Berau, di Grand Parama Hotel, Rabu (2/11).
Wakil Bupati Berau Gamalis yang membuka bimtek tersebut mengatakan, pengelola informasi dan dokumentasi serta humas pemerintahan, memiliki peranan penting dalam menyampaikan informasi pembangunan kepada masyarakat. Sehingga, meskipun secara aktif mempromosikan agenda pemerintah, berita-berita yang disajikan hendaknya tetap berpegang teguh pada kode etik jurnalistik, kebenaran, dan peraturan yang berlaku. Bukan justru hoaks atau kebohongan yang memicu perselisihan di masyarakat.
"Bimtek ini digelar tentu salah satunya dalam rangka percepatan pelaksanaan agenda pembangunan pemerintah daerah," ujarnya saat membuka Bimtek Jurnalistik.
Gamalis menambahkan, peserta Bimtek nantinya, bisa memproduksi konten berita dan artikel yang bersifat edukatif dan membangun citra positif pemerintahan. "Dengan demikian, perselisihan dapat kita cegah dan suasana yang kondusif akan kita peroleh. Mari bersama-sama kita ciptakan iklim demokrasi yang sehat, dengan menggunakan kebebasan berpendapat sebagai jalan untuk menyebarluaskan kebenaran untuk kemajuan Bumi Batiwakkal," bebernya.
Dalam hal ini, Gamalis sangat berharap media milik pemerintah, dapat bersinergi dengan seluruh media massa yang ada di Berau. Untuk itu, dirinya turut mendorong rekan-rekan peserta bimtek, agar menginspirasi media-media yang ada di Berau, untuk turut menyebarluaskan kebijakan pemerintah. Termasuk menjadi penghubung yang baik antara pemerintah dan masyarakat.
"Saya apresiasi kegiatan Bimtek Jurnalistik ini, juga apresiasi kepada seluruh pranata humas, insan pers, dan para jurnalis pemerintahan, yang selama ini telah menjalankan tugas dan fungsinya sebagai corong informasi kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah," tuturnya.
Wakil Ketua PWI Kaltim Abdurrahman Amin pemateri, memaparkan materi mengenai perencanaan liputan. Melaksanakan tugas peliputan, lalu menyajikan atau melaporkan hasil liputan melalui tulisan, foto, video, dan infografis. Serta tidak terlepas dari adanya evaluasi.
Pada kesempatan itu, Rahman juga menjelaskan mengenai jenis-jenis tulisan. Di antaranya berita langsung yang ditulis apa adanya, singkat, dan lugas. “Biasanya menjadi headline,” katanya. Lalu ada hard news. Yakni berita yang memiliki nilai lebih dari segi aktualitas dan kepentingan, atau amat penting untuk segera diketahui pembaca. “Contoh berita teroris, kerusuhan, dan sejenisnya,” terangnya. (mar/udi)
