Sriwijaya Tunggu Surat Bupati

- Jumat, 4 November 2022 | 13:22 WIB
PEMAIN TUNGGAL: Pesawat jenis ATR milik Wings Air, masih menjadi satu-satunya maskapai yang melayani penerbangan di Bandara Kalimarau.
PEMAIN TUNGGAL: Pesawat jenis ATR milik Wings Air, masih menjadi satu-satunya maskapai yang melayani penerbangan di Bandara Kalimarau.

TANJUNG REDEB – Direksi Sriwijaya Air menunggu tindak lanjut hasil pertemuan dengan jajaran Pemkab Berau. Mengenai rencana kembali membuka rute ke Bandara Kalimarau.

Diakui Direktur Niaga Sriwijaya Air Henoch Rudi Iwanudin, hingga kini pihaknya masih menunggu surat kajian penumpang dari Pemkab Berau. Dijelaskannya, Pemkab Berau sempat membawa opsi block seat agar Sriwijaya kembali terbang ke Berau. “Carter pesawat ini opsi terakhir karena feasibility penumpang di Berau,” katanya saat dihubungi Berau Post kemarin (3/11).

Dijelaskannya, dari hasil pertemuan tersebut, pihaknya juga dipersilakan dan diundang ke Berau untuk lakukan survei dengan pemerintah. Selain itu, pihaknya juga ingin melihat kembali fasilitas bandara yang menyangkut persyaratan terbang, karena sebelum membuka rute penerbangan, di internal Sriwijaya lebih mendahulukan kajian pembiayaan penerbangan, dibanding dengan banyaknya penumpang. “Intinya kami menuggu surat dari Pemkab Berau,” ucapnya.

disebutnya, Sriwijaya bukan maskapai baru yang mendarat di Berau. Sebelum pandemi Covid-19, selama bertahun-tahun Sriwijaya melayani rute ke Berau. “Kami di sini menunggu. Jika hanya bermodalkan pemaparan tanpa membawa bukti, tentu sulit buat kami. Maka, kami ingin Pemkab Berau, memberikan datanya,” jelasnya.

“Untuk pesawat, jika ingin rute Berau, kami masih siap,” sambungnya.

Terpisah, Ketua DPRD Berau Madri Pani mengatakan, melihat dari jumlah penumpang, Bandara Kalimarau butuh tambahan pesawat. Terlebih terdapat beberapa perusahan tambang yang tergolong besar, yang karyawannya seperti menjadi pelanggan tetap maskapai penerbangan. Sebab hampir setiap pekan ratusan karyawan beberapa perusahaan tambang bertolak ke luar Berau, untuk menikmati masa cuti kerja. 

“Berau sudah dapat pintu, tinggal masuk saja. Saya tidak tahu kendalanya apa sampai belum juga menindaklanjuti hasil pertemuan tersebut (dengan Sriwijaya),” bebernya.

Ia menambahkan, Sriwijaya memiliki peluang besar untuk membuka rute ke Berau, agar terjadi persaingan harga yang sehat antarmaskapai. “Masyarakat yang kasihan, mereka yang jadi korban. Terlebih ini menjelang libur Nataru (Natal dan Tahun Baru),” katanya.

Dengan hadirnya maskapai tersebut, kata Madri Pani, bisa menjadi cikal bakal maskapai lainnya juga masuk ke Berau. Sehingga diyakininya, perekonomian masyarakat akan membaik.

"Jangan terlalu lama, pemkab harus sudah bergerak, selagi ada kesempatan," pungkasnya.

Sebelumnya, Bupati Berau Sri Juniarsih terus berupaya mencari cara agar harga tiket pesawat dari dan ke Bandara Kalimarau dapat turun. Dirinya memberi arahan kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Berau untuk melaporkan persoalan tersebut ke Kementerian Perhubungan.

Menindaklanjuti arahan bupati Berau, Kepala Dishub Berau, Andi Marawangeng, menegaskan setelah menyampaikan laporan tingginya harga tiket dan masih terbatasnya penerbangan ke Berau, langsung menjadi perhatian Kemenhub. Pasalnya saat dilakukan perhitungan bersama harga tertinggi diperkirakan berkisar Rp 1,6 juta, sementara saat ini harga tiket ke Berau dengan pesawat jenis ATR, bisa tembus hingga Rp 1,8 juta.

“Kami bertemu ibu Sarbani, kepala sub unit PPTAU DAU (Pembinaan, Pengusahaan dan Tarif Angkutan Udara) Direktorat Angkutan Udara. Kemenhub menyampaikan akan menindaklanjuti dan mengevaluasi terkait tarif penerbangan ke Berau ini,” katanya. (hmd/udi)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Jalan Rusak di Siradj Salman Minta Segera Dibenahi

Kamis, 18 April 2024 | 10:00 WIB

Pemotor Terlempar 25 Meter setelah Diseruduk Mobil

Kamis, 18 April 2024 | 07:50 WIB

Pertamina Kirim 18 Ton BBM ke Kutai Barat

Rabu, 17 April 2024 | 18:00 WIB
X