TALISAYAN – Sejumlah persoalan menjadi keluhan Kepala Kampung Bumi Jaya, Kecamatan Talisayan, Imam Subagyo. Mulai dari kerusakan jalan, normalisasi drainase dan tapal batas dengan Kampung Campur Sari.
Ia menjelaskan, permasalahan ini sudah disampaikannya saat musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) di Talisayan beberapa waktu lalu. Namun, hingga kini belum ada respons dari Pemkab Berau.
“Sudah (diusulkan, red). Mungkin masih banyak kegiatan lain, jadi lupa sama usulan kami,” katanya.
Batas kampung dikatakannya sudah menjadi permasalahan kompleks yang cukup lama. Namun hingga tahun ini belum ada kepastian, mana yang menjadi batas kampung. Sehingga diakuinya, sulit untuk mendata warga yang berada di area perbatasan.
“Kami tidak tahu ini, apakah masuk kampung lain, atau kami. Jika ada bantuan sulit untuk ditentukan,” paparnya.
Selain tapal batas, permasalahan akses jalan juga banyak dikeluhkan oleh masyarakatnya. Ia mengaku telah menyampaikan masalah ini. Namun belum direspons.
“Inikan akses satu-satunya masyarakat. Jika hujan akan becek dan panas berdebu. Kasihan juga masyarakat,” katanya.
Masalah drainase juga menjadi perhatian serius. Karena jika hujan dalam waktu lama, terkadang drainase tersebut meluap. Hingga menggenangi badan jalan.
“Ini sudah menjadi perhatian masyarakat. Mereka meminta agar ditingkatkan (drainase,red), saya sudah memohon juga. Tapi ya sama seperti permasalahan lainnya. Belum direspons,” ujarnya.
Dari usulan prioritas tersebut, ia tidak berharap semua bisa dikabulkan oleh Pemkab Berau. Minimal ada satu usulan yang bisa diwujudkan. Karena keluhan masyarakat yang terus mendesak adanya peningkatan akses kampung.
“Satu saja sudah cukup. Tidak usah semuanya juga tidak apa-apa,” katanya.
Banyaknya jumlah jiwa di kampung yang ia pimpin, seharusnya bisa mendapat perhatian pemerintah. Terlebih mayoritas warganya merupakan petani. Sehingga akses jalan sangat dibutuhkan.
“Semoga tahun depan bisa terealisasi apa yang kami inginkan,” pungkasnya. (hmd/arp)
