TANJUNG REDEB – Harga komoditas kedelai mengalami kenaikan secara nasional. Namun, kondisi itu belum terlalu terasa di Kabupaten Berau.
Kepala Dinas Pangan Berau, Rakhmadi mengatakan, saat ini belum ada kenaikan secara signifikan harga kedelai di Kabupaten Berau dan cenderung masih aman. “Berdasarkan informasi dari anggota, belum ada kenaikan harga yang signifikan,” ujarnya kepada awak media Sabtu (12/11) lalu.
Meski begitu, ia menegaskan akan terus memantau harga kedelai di pasaran. Sekaligus bersiap dan mengatur strategi ketika hal itu terjadi.
“Memang untuk beberapa waktu lalu harganya Rp 8 ribu per kilogram, tetapi saat ini mengalami kenaikan dan harganya juga bermacam-macam dengan rata-rata di bawah Rp 13 kilogram,” kata dia.
Selain memantau harga kedelai, pihaknya juga melakukan pemantauan terhadap komoditas lain, seperti bawang, cabai hingga lainnya. Beberapa komoditas itu pun mengalami kenaikan, namun masih di batas normal.
Ia juga mengungkapkan, Badan Pangan Nasional telah memberitahu ada bantuan atau subsidi terhadap biaya distribusi atau ongkos angkut transportasi pangan. Dikatakannya, informasi tersebut benar, subsidi akan diberikan pada daerah-daerah yang membutuhkan.
“Badan Pangan Nasional telah mengeluarkan instruksi untuk memfasilitasi distribusi harga pangan. Jadi bantuan subsidi untuk biaya ongkos angkut,” jelasnya.
Untuk Kabupaten Berau sendiri belum pada tahap membutuhkan subsidi tersebut, karena saat ini harga pangan masih relatif stabil. Namun, sewaktu-waktu apabila Kabupaten Berau membutuhkan, bisa langsung mengajukan bantuan tersebut.
“Sementara belum, ke depan bila diperlukan, tinggal kita melakukan pengajuan,” ucapnya.
Dirinya berharap, harga pangan di Kabupaten Berau terus stabil. Terkait informasi adanya kenaikan dari luar, semoga tidak sampai berdampak ke Kabupaten Berau. “Semoga tidak sampai Berau, sehingga tidak memberatkan masyarakat di Bumi Batiwakkal,” tandasnya. (aky/arp)