TANJUNG REDEB – Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau berencana membangun sentra tahu dan tempe di Kampung Tasuk, Kecamatan Gunung Tabur. Namun, terkendala lahan yang tersedia.
Kepala Diskoperindag Berau, Salim mengatakan, sudah melakukan rapat untuk pembuatan sentra tahu dan tempe di Kampung Tasuk. Akan tetapi pembangunan sentra tersebut terbentur dengan lahan.
Luasan lahan yang dibutuhkan pihaknya seluas sekitar lima hektare. Namun, ia menyebut lahan yang tersedia baru dua hektare.
“Karena bukan hanya dibangun untuk pengolahan, tetapi nanti akan ada rumah yang diisi oleh pekerja itu,” ujarnya.
Keberadaan sentra tahu dan tempe itu, dijelaskannya akan memudahkan pengolahan limbah yang dikeluarkan dari pembuatan tahu dan tempe. Sehingga tidak akan menganggu masyarakat sekitar.
"Seperti industri pengelolaan tahu dan tempe yang ada di rumah-rumah warga dalam Kota Tanjung Redeb, limbah yang ditimbulkan tentu akan menggangu karena aroma yang ditimbulkan," ujarnya
Untuk menambah kekurangan lahan, pihaknya sudah melakukan pengusulan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau. Akan tetapi, sejauh ini belum ada respons.
“Mungkin karena keterbatasan anggaran, sehingga belum bisa teralisasi untuk pembangunan lokasi sentra tahu tempe tersebut,” jelasnya lagi.
Meski begitu, ia menegaskan akan terus mengawal pembangunan industri tahu dan tempe tersebut. Dengan cara selalu menganggarkannya setiap tahun sampai bisa terlaksana. “Karena memang sentra ini juga sangat dibutuhkan,” katanya.
"Jadi untuk mewujudkan ini untuk misi, kami (Diskoperindag) juga tidak bisa sendiri, melainkan bekerja sama dengan stakeholder yang lain,” tandasnya. (aky/arp)