Satpol PP Berau Hapus Tulisan Penghinaan terhadap Bupati

- Kamis, 24 November 2022 | 13:06 WIB
DIBERSIHKAN: Anggota Satpol PP Berau melakukan pembersihan aksi vandalime di dinding Gor Pemuda.
DIBERSIHKAN: Anggota Satpol PP Berau melakukan pembersihan aksi vandalime di dinding Gor Pemuda.

TANJUNG REDEB – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Berau bergerak cepat dengan menghapus tulisan penghinaan yang ditujukan kepada Bupati Berau, Sri Juniarsih, di dinding Gedung Olahraga (Gor) Pemuda.

Menurut Kepala Satuan (Kasat) Pol PP Berau, Anang Saprani, aksi vandalisme tersebut diduga terjadi pada Selasa (22/11) dan langsung dilakukan pengecetan ulang pada dinding yang dicoret tersebut di hari yang sama, oleh anggota Satpol PP Berau. “Sudah (dicat ulang, red),” katanya kepada Berau Post, Rabu (23/11).

Anang menambahkan, aksi tidak terpuji ini ditujukan kepada bupati diduga dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Hingga kini, pihaknya masih melakukan pengecekan terhadap Closed Circuit Television (CCTV) yang ada di gereja dan gedung KONI.

“Kami masih melakukan pengecekan CCTV, untuk melihat siapa pelaku vandalisme ini,” bebernya.

Dijelaskan Anang Saprani, kegiatan mencorat-coret yang dilakukan di rumah atau gedung termasuk dalam vandalisme dan kepada pelaku vandalisme tersebut dapat dikenakan Pasal 406 ayat (1), Pasal 408, dan Pasal 489 ayat (1) KUHP. “Bisa dipidanakan, karena sudah merusak fasilitas umum,” ujarnya.

Mantan camat Gunung Tabur ini menambahkan, dengan adanya kejadian ini, pihaknya lebih ketat lagi melakukan patroli di gedung-gedung milik pemerintah, guna mencegah kejadian serupa terjadi kembali. “Patroli kami akan tingkatkan, ini sudah meresahkan,” katanya.

Dijelaskannya, sering kali kegiatan vandalisme ini dikaitkan dengan kegiatan remaja. Jika isu vandalisme di kalangan remaja ini tidak ditangani dengan segera, bisa berakibat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Terdapat beberapa sebab timbulnya gejala vandalisme ini di kalangan remaja. Pertama, sikap diri remaja itu sendiri. 

Remaja melakukan vandalisme karena mereka memiliki sikap apatis terhadap kehidupan keseharian. Remaja juga tidak memikirkan masalah yang akan dihadapi oleh orang banyak dan kerugian yang ditimbulkan dari aksinya.

“Kami belum bisa pastikan siapa pelakunya. Semoga segera terungkap, dan kami tanya motif dari aksi vandalisme itu apa,” tegasnya.

Ia juga menjelaskan, jika orangtua tidak mengambil tindakan yang seharusnya untuk menghentikan sikap negatif anak, hal ini akan berpengaruh apabila mereka berada di luar rumah.

Oleh itu, seharusnyanya orangtua memberi pendidikan agama dan moral kepada anak-anak sejak kecil agar mereka tidak bersikap negatif. Kemudian pengaruh teman, sebagian permasalahan vandalisme juga katanya adalah karena pengaruh teman.

Sebagian besar remaja memilih teman yang baik agar mereka terdorong untuk turut melakukan hal yang baik juga. Jika remaja salah memilih teman, pasti mereka akan terjerumus dalam kegiatan negatif seperti vandalisme.

“Vandalisme merupakan cara salah dalam menunjukkan eksistensi remaja. Mereka tidak mengetahui atau mungkin tidak mau tahu dampak buruk dari aksi vandalisme,” paparnya.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Dinkes PPU Gencar Lakukan Pencegahan DBD

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:20 WIB

Lantik Kades, Bupati Kukar Tekankan Pelayanan

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:45 WIB

47 Rumah Ibadah Dapat Hibah dari Pemkab Berau

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:04 WIB

Pemkab Berau Gencarkan Pencegahan Penularan Difteri

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:01 WIB

Wabup Mahulu Serahkan Bantuan Korban Kebakaran

Senin, 25 Maret 2024 | 11:10 WIB

Sekkab Mahulu Sampaikan Nota Pengantar LKPj

Senin, 25 Maret 2024 | 10:10 WIB
X