TANJUNG REDEB – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menjalin kerja sama dengan Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Berau, guna meningkatkan minat membaca dan menulis di Bumi Batiwakkal. Penandatangan kontrak kerja sama sendiri digelar Universitas Muhammadiyah Berau (UMB) pada Sabtu (26/11), disaksikan oleh Asisten III Setkab Berau Maulidiah dan Wakil Ketua I DPRD Berau, Syarifatul Syadiah.
Menurut Ketua GPMB Berau M Ichsan Rapi, melalui kerja sama ini makin memotivasi pihaknya untuk terus meningkatkan minat baca masyarakat Bumi Batiwakkal. Khususnya bagi anak-anak usia emas hingga yang sudah duduk di bangku kuliah.
Bersama BRIN, pihaknya mengajak masyarakat untuk membuat konten visual dan tulisan untuk lebih mengenalkan Berau, dengan reward hingga puluhan juta rupiah. “Kami menyambut baik adanya kerja sama dengan BRIN ini. Sebagai kabupaten penyangga IKN, kita harus bersiap dengan masuknya budaya luar,” katanya.
“Semua konten apakah itu bentuk fisik atau visual, akan diberikan penghargaan oleh BRIN. Dengan total maksimal Rp 20 juta. Itu bebas tulisannya. Yang jelas mengenai sejarah, budaya, maupun makanan khas Berau,” sambungnya.
Dijelaskannya, BRIN menyiapkan tiga ratus tulisan untuk Berau yang bisa digunakan. “Daripada buat sesuatu yang tidak jelas, ini tentu lebih bagus. Mereka juga mengajarkan bagaimana cara penulisan, pengambilan visual. Ada nilai kearifan lokalnya disitu yang akan dikembangkan di Bumi Batiwakkal,” tegasnya.
Menurut pria yang kerap disapa Daeng Icang ini, heterogenitas masuknya orang ke Kaltim, maka masyarakat Berau juga harus siap, terutama dengan mempertahankan kearifan lokal. Jangan sampai, perkembangan zaman malah mengubah berbagai budaya yang ada di Berau.
“Tentu kami sangat senang. Mereka (BRIN) juga menjadikan Berau ini sebagai pilot project di Indonesia. Dan di Kaltim, Berau yang terpilih,” paparnya.
Disebutnya, bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal asal-usul dan budayanya. Itu yang harus dipertahankan, jangan sampai tergerus oleh budaya luar.
“Dengan adanya tulisan, itukan bisa dijadikan buku, jadi Berau semakin dikenal,” paparnya.
Lebih lanjut dikatakannya,GPMB saat ini berkolaborasi dengan banyak pihak, salah satunya BRIN.
Sementara itu, Direktur Multimedia dan Penerbitan Ilmiah, BRIN, Fadly Suhendra, mengatakan tujuan BRIN datang ke Berau, selain untuk menjalin kerja sama dengan GPMB, tentunya sebagai modal awal untuk mengakuisisi pengetahuan tentang Berau lebih dalam.
“Pertama kali datang ke Berau, kami ingin menjaring konten. Ini upaya penjaringan konten secara pro aktif, atau jemput bola. Untuk bisa turut serta kami dokumentasikan dan sebarluaskan,” katanya.
Mengapa memilih Berau? Fadly mengatakan, karena Berau merupakan salah satu kota penyangga IKN, tentu titik awal membantu para calon penghuni IKN, maka Berau yang dianggap paling tepat. Ia berharap dengan datang Berau, BRIN bisa menjangkau berbagai kawasan lain di Kaltim. Dan Berau sebagai pilot project-nya. Baik itu budaya, wisata, dan sumber daya alamnya. Agar lebih diketahui masyarakat Indonesia secara luas.
“Berau ini surga, tapi banyak yang belum tahu Berau di mana, ada apa saja yang ada di Berau, kultur budaya dan SDA-nya. Itu yang akan kami kenalkan ke Indonesia,” katanya.
Dijelaskan Fadly, bekerja sama dengan GPMB, untuk menjaring kontel lokal. Dan mereka akan mengirim ke sistem informasi yang BRIN berikan. “Masyarakat yang mengusulkan karyanya. Baik itu buku maupun visual. Itu yang akan diterbitkan dan diakuisisi. Semua proses tidak ada biaya apapun. Malah akan diberikan insentif per judul. Akan diseleksi dan kami nilai. Jika mengajukan lebih dari satu tidak apa-apa. Ini diharapkan bisa menjadi pemicu periset di BRIN, untuk pengembangan produk dan lainnya,” jelasnya. (*/hmd/udi)