Mi Pangsit

- Rabu, 30 November 2022 | 14:44 WIB
-
-

HITUNG, berapa banyak atlet yang berkumpul selama berlangsungnya porprov. Dan hitung pula, berapa banyak uang yang dibelanjakan selama berada di Berau.

Ingin sekali menyaksikan, bagaimana serunya pertandingan sepak bola yang berlangsung di stadion mini di Teluk Bayur. Mau melihat bagaimana para pemain merumput di malam hari, juga di stadion berstandar nasional itu.

Daerah lain mungkin sudah terbiasa bermain malam hari. Maklum, fasilitas stadion seperti di Balikpapan dan Samarinda, sudah dilengkapi lampu. Nah bagi tim ‘penyu hijau’ belumlah akrab bermain di malam hari. Jangan-jangan tidak bisa bermain total, karena silau.

Itulah nilai tambah yang didapatkan bagi daerah yang menjadi tuan rumah sebuah pesta olahraga. Saat PON beberapa tahun lalu, menyisakan fasilitas seperti kolam renang. Porprov pun memberikan berkah berupa stadion mini.

Tak sengaja jumpa dengan Pak Gamalis, wakil bupati di warung mi pangsit di halaman Fresh Mart, Jalan AKB Sanipah II. Ia masih mengenakan baju olahraga. Datang bersama sopir dan ajudannya. “Sering juga makan di sini?” tanya Pak Gamalis.

Baru kali ini kita ‘tabrakan’, kata saya. Tabrakan maksudnya, bisa berada di satu warung bersamaan. “Di warung Mi Jawa di dekat Pasar Adji Dilayas, saya datang Pak Gamalis sudah selesai,” kata saya.

Rupanya, Pak Gamalis juga pelanggan setia mi pangsit. Ia memesan dengan pasangan bakso ikan. Sama dengan yang saya pesan. Hanya saja, saya plus pangsit rebus dan gorengnya. Tempat itu, nampaknya bisa jadi pilihan pencinta kuliner.

Urusan makan, saya dan Pak Gamalis, tak jauh beda. Sama-sama penganut aliran midnight eat syndrome. Sindrome makan tengah malam. Saya sampaikanlah, ada warung Chinese Food yang jualan di Jalan Panglima Batur. Rupanya belum pernah ia kunjungi. “Catat lokasinya, nanti kita ke sana,” kata Gamalis pada ajudannya.

Tak ada hal serius yang kami diskusikan, sambil menunggu pesanan mi pangsit dan bakso ikan disajikan. Ia menjelaskan bagaimana memberikan semangat para atlet yang sedang berlaga. “Kita beri mereka semangat, dengan mengunjungi masing-masing cabor,” kata dia.

Lalu, sayapun bercerita betapa menguntungkannya sebuah hajatan olahraga yang diikuti ribuan atlet. Bayangkan, ada 10 daerah yang ikut. Kalau masing-masing daerah mengirimkan 500 atlet saja, artinya ada 5.000 orang yang tinggal di Berau selama sepekan.

Beruntung, tuan rumah sudah punya fasilitas tempat menginap yang memadai. Semua hotel penuh dihuni para atlet. Pada jam pertandingan, banyak daerah yang mencarter kendaraan selama pesta berlangsung.

Malam dan siang hari, pada jam makan malam, sepanjang tepian Sungai Segah, dipadati atlet menikmati makanan dan minuman di udara terbuka, sambil memandang keindahan Sungai Segah. Pemandangan yang berbeda di tempat mereka.

Kafe yang jumlahnya puluhan, juga menjadi sasaran para atlet untuk melepas penat setelah bertanding. Bahkan, waktu berakhirnya porprov yang masih panjang, para atlet sudah mulai berbelanja oleh-oleh.

Yang saya dengar, toko di Jalan Milono diserbu atlet. Mungkin mereka berbelanja atas pesanan keluarganya. Atau untuk oleh-oleh sahabatnya. Menurut pemilik toko, banyak yang berbelanja milo dan biskuit Malaysia.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB

Jalan Rusak di Siradj Salman Minta Segera Dibenahi

Kamis, 18 April 2024 | 10:00 WIB
X