TANJUNG REDEB - Perbaikan Jembatan Sambaliung kembali ditunda. Padahal berdasarkan surat pemberitahuan pelaksanaan perbaikan Jembatan Sambaliung nomor 632/2908/BM-KASI JBT yang dikeluarkan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat Provinsi Kalimantan Timur, menyatakan jembatan tersebut akan mulai ditutup kemarin (1/12).
Namun hingga kemarin, belum ada petugas yang melakukan penutupan jembatan. Dikatakan Asisten Bidang Pembangunan dan Perekonomian Setkab Berau, Agus Wahyudi, perbaikan Jembatan Sambaliung kembali ditunda hingga beberapa hari.
"Dipastikan perbaikan masih ditunda hingga dua sampai tiga hari," ucapnya kepada awak media, Kamis (1/12).
Lebih lanjut ia menjelaskan, alasan penundaan perbaikan karena masih membutuhkan koordinasi lebih lanjut. Ditambah Agus, seluruh persiapan dermaga sementara dan Landing Craft Tank (LCT) untuk mengangkut mobil dan motor, sudah siap digunakan kapanpun perbaikan jembatan dimulai. "Dipastikan hari ini (kemarin, red) tidak jadi penutupan," katanya.
Sementara itu, salah seorang pengendara, Sutoyo (65), mengaku tidak berani menggunakan jasa penyeberangan ketika jembatan ditutup. Menurutnya, dermaga sementara untuk sepeda motor, kondisinya terlalu curam dan cukup berbahaya bagi pengendara yang berusia tua.
"Kekuatan kita dalam menopang motor sudah tidak terlalu bagus apalagi kondisi jalurnya cukup curam, saya takut kalau harus menggunakan penyeberangan," tuturnya.
Sebelumnya, Pejabat Pembuatan Komitmen Perbaikan Jembatan Sambaliung, Nyoman, mengatakan, Jembatan Sambaliung akan dilakukan penutupan pada 1 Desember. Semua persiapan jalur alternatif telah selesai dikerjakan oleh Pemkab Berau, sehingga perbaikan jembatan bisa segera dilakukan.
"Betul 1 Desember akan dilakukan penutupan, namun akan dilakukan simulasi dan uji coba dulu,” ujarnya.
Ia menambahkan, jadwal perbaikan telah ditunda beberapa kali dari yang seharusnya direncanakan dimulai pada Agustus lalu. Hal tersebut dapat terjadi karena jalur alternatif belum siap. Menurutnya Jembatan Sambaliung tidak bisa ditutup sebelum ada jalur alternatif bagi masyarakat, namun di sisi lain kondisi jembatan yang sudah kritis mengharuskan perbaikan segera dilakukan.
"Intinya jalur alternatif harus sudah siap terlebih dahulu. Saya berharap tidak ada kendala berarti dalam pengerjaan ke depan," pungkasnya. (hmd/udi)
