ATR Dinilai Belum Cukup

- Jumat, 2 Desember 2022 | 08:14 WIB
Rusianto
Rusianto

TANJUNG REDEB – Mantan Anggota DPRD Kaltim Rusianto mengaku cukup miris melihat kondisi dunia penerbangan di Berau, karena banyak dikeluhkan masyarakat. Sebabnya, harga tiket pesawat yang tergolong mahal.

Dijelaskannya, harga tiket penerbangan dari Berau ke Balikpapan, cukup lama bertahan di angka Rp 1,8 juta. Kini, dengan rencana masuknya maskapai Citilink pada 6 Desember nanti, harga tiket memang mengalami penurunan. Kini rata-rata menjadi Rp 1,4 juta, dari pantauan harga di aplikasi penjualan tiket online.

Dijelaskan pria yang akrab disapa Kiank ini, kondisi perekonomian masyarakat belum pulih sehabis dihantam pandemi Covid-19. Usai badai berlalu, mahalnya harga tiket pesawat jadi masalah baru bagi masyarakat. “Ini sudah sangat miris sekali. Bagaimana mau pemulihan ekonomi,” katanya kepada Berau Post saat ditemui di salah satu kafe di Tanjung Redeb kemarin (1/12).

Dijelaskannya, potensi sektor pariwisata Berau menjelang Natal dan Tahun Baru tentu sangat besar. Namun diyakininya, banyak wisatawan yang berpikir ulang untuk datang, karena mahalnya harga tiket pesawat. Termasuk saat Citilink masuk 6 Desember nanti. “Yang datangkan jenis pesawat ATR, itu pesawat berbadan kecil,” tuturnya.

Menurutnya, Berau harusnya sudah bisa mendatangkan pesawat jenis boeing, mengingat Berau bukan tidak pernah melayani pesawat boeing di Bandara Kalimarau. Berkaca dari pengalaman tersebut, seharusnya Berau bisa kembali mendatangkan boeing. “Agar ada persaingan harga yang semakin sehat,” ujarnya.

Ia menambahkan, Pemkab Berau sudah pernah berhasil melobi berbagai maskapai, untuk bisa mendaratkan pesawat berbadan besar di Berau. “Mereka (maskapai, red) sudah pernah di Berau. Menurut saya, tidak susah untuk kembali mendatangkan mereka,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Ketua DPRD Berau Madri Pani. Banyak keluhan yang masuk ke ponselnya hingga saat ini. Bahkan tidak jarang warga juga datang langsung ke rumah dinasnya, untuk menyampaikan aspirasi mereka mengenai maskapai. Terlebih ini sudah mendekati akhir tahun. Di mana para pelaku usaha wisata, berharap adanya solusi dari mahalnya harga tiket pesawat, agar wisatawan tak ragu untuk datang ke Berau. “Rata-rata pelaku wisata mengeluhkan hal tersebut,” tegasnya.

Permintaan maskapai menurutnya, bukan hal baru. Namun hingga kini masih belum ada realisasi yang didapat. Meskipun ia mengetahui, Citilink akan mendarat di Berau. Namun menurutnya, itu belum cukup.

“Gembar-gembor pariwisata, namun tidak didukung maksimal. Akhirnya banyak wisatawan melalui jalur Tarakan. Yang otomatis mematikan pasaran speedboat di Tanjung Batu,” tuturnya.

Politikus NasDem ini menilai, jika ada maskapai dengan pesawat berbadan besar masuk Berau, tentu akan membawa angin segar bagi masyarakat. Pasalnya, para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), khususnya di pusat kota Tanjung Redeb, akan ikut terkena imbasnya, dalam pemulihan ekonomi.

“Ambil contoh kecil saja, dengan adanya gelaran porprov ini, yang menikmati siapa, pedagang kecil di tepian, UMKM lainnya. Ini bisa dijadikan motivasi dalam membantu perekonomian masyarakat,” pungkasnya. (hmd/udi)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X