Masalah RTRW Kaltim Sangat Kompleks

- Jumat, 2 Desember 2022 | 08:48 WIB
Sapto Setyo Pramono
Sapto Setyo Pramono

SAMARINDA - Wakil Ketua Pansus RTRW Kaltim Sapto Setyo Pramono, mengatakan, persoalan RTRW Kaltim sangat kompleks. Padahal ekologi dan ekosistem yang ada di dalamnya harus terjaga.

Ditunjuknya Kaltim sebagai Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) tentu akan berdampak pada banyak hal. Tidak hanya perubahan RTRW daerah, tetapi juga ekologi dan ekosistem di dalamnya.

Namun dengan adanya perubahan RTRW yang diduga oleh banyak pihak telah disetel untuk kepentingan pemerintah pusat, kinerja Pansus pun ikut diragukan. “Persoalan itu juga sudah kita sampaikan ke Kementerian, intinya kami mendengarkan semua. Karena memang RTRW kita sangat kompleks, bahkan ada patut diduga ada kepentingan besar terhadap Kaltim. Sedang ekologi dan ekosistem harus dijaga,” ujarnya.

Menurut Sapto, berbagai kekhawatiran yang dirasakan oleh banyak pihak di Kaltim terkait dengan perubahan RTRW sudah disampaikan kepada pemerintah pusat. Termasuk dengan risiko dampak yang akan ditimbulkan.

“Kekhawatiran dengan Kaltim di-setting tak ambil bagian juga sudah kita sampaikan. Karena dampaknya memang akan besar. Contoh, saat hujan 1 sampai 2 jam Samarinda sudah banjir, makanya harus diperbanyak resapan dan hutan kota,” katanya.

Dia menyebut, area Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kaltim saja saat ini hanya tersisa 0,33 persen. Kondisi ini yang banyak dikhawatirkan masyarakat, khususnya penduduk yang bermukim di Kaltim. Karena dengan adanya IKN, RTH yang ada akan semakin tergerus, sehingga bisa berdampak pada bencana alam.

“Kaltim ini area RTH 0,33 persen. Kemudian 0,33 persen itu terbagi lagi, 20 persen area profit dan 10 persen area private. Nah kalau kita tidak kunci, maka ini akan membuat kita kecolongan,” ujar politisi dari Partai Golkar ini.

Pansus, lanjut Sapto, telah mengajukan beberapa poin yang dinilai sangat krusial kepada Kementerian untuk tetap menjaga alam dan bumi Kaltim tetap aman dari bencana. “Pansus berupaya menjaga agar tetap terjaganya alam Kaltim,” pungkasnya. (adv/dprdkaltim/sam)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Arus Mudik Laut di Samarinda Belum Meningkat

Jumat, 29 Maret 2024 | 20:00 WIB

Bendungan Marangkayu Sudah Lama Dinanti Warga

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:45 WIB
X