"VERY good! Satisfying! Respons itu yang diutarakan Gubernur Kaltim Isran Noor saat menanggapi pertanyaan tentang penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim VII/2022 di Berau yang dibukanya akhir November lalu. Ya, meski penyelenggara mengakui masih terdapat kekurangan di sana-sini, pelaksanaan hajatan olahraga terakbar se-Kaltim itu tetap diapresiasi banyak pihak.
PERLAHAN, misi trisukses yang diusung dalam penyelenggaraan multiajang paling bergengsi di provinsi ini sudah semakin tergambar.
Trisukses yang dimaksud adalah sukses prestasi, penyelenggaraan, dan pemberdayaan ekonomi. Dari sisi prestasi, saat ini kontingen tuan rumah sudah menunjukkan pergerakan di klasemen perolehan medali sementara. Saat ini, delegasi Bumi Batiwakkal sudah menjejaki peringkat kedua perolehan mendali sementara.
Ketua KONI Berau Alhamid mengatakan, target awal mereka adalah menjajal tiga besar. Saat ini, setidaknya ambisi itu sudah terwujud. "Kalau ditanya apakah ingin menjadi juara umum, tentu saja. Tetapi goal kami bukan soal prestasi saja," ucapnya.
Ya, selain memastikan prestasi memenuhi target, mereka juga punya kewajiban menyokong misi pemerintah daerah dalam mendongkrak potensi pariwisata Berau. Salah satu upayanya, yakni mempertandingkan cabang olahraga (cabor) strategis di beberapa destinasi wisata andalan Bumi Batiwakkal. "Terbanyak di Derawan. Ada sembilan nomor yang dipertandingkan di sana. Selain itu, ada lagi di Bidukbiduk dan Maratua, dan responsnya alhamdulillah positif," terangnya.
Respons yang dimaksud adalah, peserta tampak menikmati pertandingan di tempat yang merupakan destinasi wisata yang masyhur di Berau dan Kaltim pada umumnya. Sehingga, mereka berkenan mengunggah konten ke medsos. "Dengan begitu harapan agar pariwisata Berau bisa semakin dikenal lebih luas," ucap dia. Sementara itu, Ketua II Panitia Besar (PB) Porprov La Ode Ilyas mengatakan, mewujudkan trisukses itu benar-benar ujian besar bagi mereka. Sebab, belum lagi porprov bergulir, mereka sudah diuji dengan keterbatasan anggaran, yang kemudian berimbas kepada pemangkasan jumlah cabang olahraga (cabor).
"Di antara trisukses itu, sukses pelaksanaan yang paling diragukan oleh banyak pihak. Tetapi kami komitmen, apapun rintangannya, ini harus tetap terlaksana," ucapnya.
Keyakinan yang berbuah hasil sudah mereka tunjukkan ketika mengupayakan venue panjat tebing di kawasan Kakaban Aquatic. "Sebelumnya, hanya satu yang tuntas. Tetapi, setelah diupayakan, semuanya bisa disediakan sesuai kebutuhan," jelas pria yang juga wakil ketua I KONI Berau itu.
Sementara itu, untuk menambah khazanah kedaerahan, mereka juga berencana menggelar olahraga tradisional, yakni ketapel, gasing, dan sumpit. "Kemungkinan dua hari sebelum penutupan baru akan diselenggarakan. Jadi para tamu yang hadir di penutupan sudah hadir dan bisa menyaksikan atraksi olahraga tradisional itu," pungkas dia. (ndy/riz/k15/kpg/udi)