SAMARINDA - Melimpahnya hasil tangkapan ikan di Kaltim seharusnya mampu menghasilkan berbagai produk olahan ikan. Sebab apabila dikembangkan, akan melahirkan berbagai potensi ekonomi kerakyatan yang cukup menjanjikan.
Anggota DPRD Kaltim Romadhony Putra Pratama, mengakui berbagai produk olahan ikan masih minim dan hanya mengandalkan amplang sebagai ikon buah tangan Kaltim. Perlu dilakukan pengembangkan berbagai peluang lain yang mampu membuka lapangan pekerjaan baru serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, harapnya.
Dicontohkannya, produk olahan seperti jenis makanan ringan seperti kripik, amplang, juga krupuk hingga berkarbohidrat tinggi yakni pempek, abon, dan presto hingga nugget. Apabila diolah dan dikemas sebaik mungkin akan memiliki daya jual tinggi.
Menurutnya, pemerintah hendaknya mendorong usaha mikro kecil menengah (UMKM), untuk mampu menciptakan produk olahan ikan yang mampu diterima tidak hanya lokal dan nasional saja, melainkan hingga mancanegara.
“Pangkalan Pendaran Ikan (PPI) di Selili, Samarinda saja satu hari mampu menghasilkan 40 ton, belum di daerah lain. Ini menandakan geliat usaha di bidang perikanan cukup besar, tidak hanya hasil tanggapan nelayan tetapi juga keramba dan kolam ikan sehingga memperkaya berbagai jenis ikan," ucapnya.
Tidak hanya itu, pemerintah hendaknya memberikan pendampingan kepada UMKM mulai dari kemudahan pemberian kredit modal usaha, kemudahan mendapatkan bahan baku, dan pemberian bekal berbagai produk olahan ikan, hingga pemasaran.
Politikus PDIP itu menyebutkan, semua komponen tersebut jangan sampai ada yang terlewatkan serta yang tidak kalah pentingnya pemerintah hendaknya menggandeng swasta, agar mampu mencapai hasil maksimal. "Perairan Sungai Mahakam dan sejumlah laut yang mengelilingi Kaltim menjadi surga perikanan, sangat berharap ini mampu terealisasi," tuturnya. (adv/dprdkaltim/sam)
