Akhir Pesta

- Rabu, 7 Desember 2022 | 03:07 WIB
-
-

EMPAT tahun menanti. Perhelatan olahraga yang mempertemukan semua atlet di Kaltim, akhirnya usai juga. Dan hari ini (7/12), semuanya bersiap pulang ke daerahnya masing-masing.

Pulang ke daerah, dengan membawa cerita sendiri-sendiri. Setiap orang punya catatan selama berada di Berau. Selama ikut pergelaran porprov. Cerita dari berbagai kejadian yang dialami.

Bagi tuan rumah, sedikit bisa tersenyum. Target berada di tempat terhormat mampu dicapai. Perolehan medali, menempatkan tuan rumah sebagai juara II. Ini tentu membanggakan. Dan banyak lagi sukses lainnya.

Cerita sukses yang diraih, mungkin akan berlangsung beberapa hari ke depan. Bisa jadi mungkin berminggu-minggu. Bagaimana perjuangan dalam mengumpulkan medali yang menjadi simbol kemenangan.

Cabang olahraga yang gagal meraih medali emas, juga akan bercerita berhari-hari. Bahkan berminggu-minggu pula. Bagaimana mengakui kekalahan dari daerah lain yang prestasinya lebih hebat.

Panitia penyelenggara tak kalah semangatnya becerita. Mungkin juga akan berhari-hari. Dan berminggu-minggu cerita mereka seakan tak ada habisnya. Membahas keluhan soal konsumsi yang sering terlambat. Juga perpindahan tempat pertandingan di hari-hari akhir.

Ketika porprov sebelumnya, sama dengan apa yang dirasakan oleh tuan rumah sekarang. Mampu menempatkan diri sebagai juara. Sayang, ketika porprov berikutnya, daerah yang pernah menjadi tuan rumah, justru gelar juara umum yang pernah disandangnya berpindah tangan.

Inilah yang perlu dilakukan evaluasi pascapelaksanaan porprov. Perlunya dilakukan pembinaan secara terus-menerus. Perlunya mempersipakan atlet berikutnya, untuk ikut kembali pada empat tahun mendatang.

Warga juga ikut mencermati formasi atlet di setiap cabang olahraga. Warga yang notabene pencinta olahraga, punya referensi pemain. Ia tahu, pemain yang memang hasil binaan di daerah, dan yang mana pemain yang didatangkan khusus memperkuat tim.

Sah-sah saja. Daerah lain juga melakukan hal sama. Mereka butuh tenaga tambahan, agar tim yang turun semakin kuat. Juga agar pertandingan itu enak ditonton.

Ada beberapa cabang olahraga yang diwarnai pemain dari daerah lain. Mereka datang tentu tidak cuma-cuma. Skill-nya di atas dari atlet lokal. Ya, karena lagi-lagi, ada target yang ingin dicapai. Yakni target juara.

Sebab, betapa tidak nyamannya, sebagai tuan rumah tidak mampu menempati posisi terhormat. Seperti yang dicapai saat ini, yakni berada di bawah Samarinda dalam perolehan medali.

Padahal maunya warga, tampilkan saja pemian lokal. Persoalan menjadi juara atau tidak, tak perlu disoal. Seperti yang dilakukan atlet layar, yang seluruhnya adalah atlet lokal yang sudah dibina bertahun-tahun. Maunya kita seperti itu.

Empat tahun, rasanya cukup saja waktunya untuk membina atlet dari semua cabang olahraga. Tinggal, bagaimana menyediakan mereka sarana dan tempat berlatih yang standar.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X