TELUK BAYUR – Terjadi kenaikan cukup signifikan terhadap jumlah penumpang di Bandar Udara (Bandara) Kalimarau menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. Hal itu disampaikan Kepala Seksi Teknik Operasi Bandara Kalimarau, Budi Sarwanto. 

Menurut Budi, kenaikan jumlah penumpang ini diperkirakan berlangsung hingga Januari 2023. Mengingat arus mudik cukup padat. 

“Ada dua maskapai yang beroperasi. Dalam sehari ada 10 penerbangan (pergi-pulang,red),” katanya.

Jika hari biasa, jumlah penumpang yang lewat di Bandara Kalimarau berkisar 250 hingga 350 orang. Namun mendekati Nataru, terjadi kenaikan mencapai 50 persen. 

Diakui Budi, persaingan harga tiket juga cukup menaikkan animo masyarakat berpergian menggunakan maskapai udara.

“Rerata jumlah penumpang sekarang mencapai 500 hingga 700, angka itu meningkat dari hari biasanya,” ungkapnya.

Momen Nataru juga bertepatan dengan anak libur sekolah, setelah melaksanakan ulangan semester. Sehingga banyak yang datang dan pergi dari Bumi Batiwakkal. Tentu perputaran ekonomi cukup membaik dengan kondisi seperti ini.

“Kalau musim liburan sudah mulai, itu baru kita bisa nilai. Baik itu terjadi lonjakan yang signifikan atau tidak,” ujarnya.

Jumlah penumpang yang sudah mencapai 700 orang per hari, dipicu harga tiket yang perlahan mulai turun. Dengan harga tiket saat ini Berau – Balikpapan hanya Rp 700 ribu. Jauh turun dari harga sebelumnya, yakni mencapai Rp 1,8 juta.

“Jadi, dengan turunnya harga tiket ini mungkin sudah bisa lagi menarik minat masyarakat bepergian menggunakan pesawat,” bebernya.

Dipaparkan Budi, tujuan penumpang yang berangkat dari Bandar Udara Kalimarau beragam. Di antaranya Balikpapan, Makassar, Yogyakarta, Surabaya, dan Jakarta. 

Dia menambahkan, untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan penumpang saat Nataru nanti, kemungkinan pihak maskapai akan menambahkan jumlah penerbangan.

“Tetapi saat ini belum ada terkait pengajuan itu,” imbuhnya.

Kendati demikian, dirinya menyebut penambahan penerbangan hanya untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. Tetapi jika normal, akan tetap diberlakukan jumlah penerbangan yang ada saat ini.

“Kita lihat saja bagaimana perkembangan jumlah penumpang ke depannya. Jika memang tiap bulan atau tiap tahun terjadi peningkatan yang drastis, pasti akan banyak jumlah penerbangan,” tandasnya. (hmd/arp)