Kebakaran Permukiman Naik di 2022

- Rabu, 4 Januari 2023 | 02:43 WIB
-
-

TANJUNG REDEB – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau mencatat terjadi kenaikan kebakaran permukiman selama tahun 2022. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Berau, Nofian Hidayat.

Dijelaskan Nofian, kebakaran permukiman selama 2022 terjadi sebanyak 33 kali, dan membuat 38 kepala keluarga dengan 179 jiwa kehilangan tempat tinggal. Bencana kebakaran ini mengalami peningkatan daripada tahun sebelumnya yang mencapai 27 kali kejadian.

“Padatnya permukiman, penataan yang kurang rapi. Tentu menjadi hambatan bagi tim damkar untuk bergerak memadamkan,” katanya.

Dari 33 kasus tersebut, hampir 80 persen akibat korsleting listrik. Tentu harus ada penataan dan pengecekan terhadap aliran kabel yang bermuatan listrik. Guna menghindari masalah kebakaran yang kerap terjadi di tengah pemukiman padat penduduk.

“20 persennya kelalaian, kompor meledak, dan hal lainnya,” ujarnya.

Masih berhubungan dengan api, ia menyebut kebakaran hutan dan lahan (karhutla) turut menjadi perhatian BPBD Berau. Bahkan tidak jarang, Karhutla nyaris merembet ke pemukiman warga.

Pada tahun 2022 lalu, Karhutla terjadi sebanyak 34 kasus, dengan luas lahan terbakar mencapai 87,5 hektare. Memang jumlah ini menurun daripada tahun 2021 lalu, yakni sebanyak 45 kasus.

“Faktor utama yakni cuaca panas yang ekstrem. Apalagi Berau banyak lahan gambut,” jelasnya.

Dijelaskan Nofian, kesadaran masyarakat sejak kejadian kebakaran hutan dan lahan pada beberapa tahun silam, yang membuat dunia pendidikan dan penerbangan terpaksa tutup, terus membaik. Masyarakat tidak lagi membuka lahan dengan cara dibakar.

“Kejadian 2015 lalu, benar-benar parah. Masyarakat akhirnya sadar risiko yang harus ditempuh,” tegasnya.

Nofian juga mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat, untuk menghindari kebakaran pada rumah maupun lahan, agar selalu memperhatikan saat hendak bepergian. Ia mencontohkan, untuk perumahan, sebaiknya sebelum meninggalkan rumah, agar melakukan pengecekan terhadap listrik yang masih tercolok, maupun kompor.

Untuk masyarakat yang ingin membuka lahan, sebaiknya dengan cara dirintis bukan dibakar, dikhawatirkan, jika cara membakar dan api ditinggalkan, akan membakar lahan yang lainnya. “Biasanya pembukaan lahan itu musim panas, embusan angin bisa membawa bara api ke lahan yang kering,” bebernya.

Ditambahkannya, kecelakaan air, atau korban tenggelam meningkat tajam di tahun 2022 ini. Pada tahun 2021, terjadi 4 kasus. Namun pada tahun 2022 naik 100 persen, yakni menjadi 9 kasus. Dengan korban jiwa 8 laki-laki dan 1 perempuan.

“Ini juga menjadi atensi khusus, pengawasan terhadap anak perlu ditingkatkan,” paparnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X