TANJUNG REDEB – Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Berau Lita Handini, mengajak para petani sawit untuk bekerja sama atau bermitra dengan pabrik kepala sawit (PKS). Lita mengatakan, banyak keuntungan jika petani mau bermitra dengan PKS.
Salah satunya yakni harga beli tandan buah segar (TBS) yang cukup tinggi. Untuk periode Januari ini menyentuh angka Rp 2.364,04, bagi sawit yang berumur di atas 10 tahun. “Banyak fungsinya. Jika tidak bermitra itu, biasanya harga jualnya rendah,” paparnya, Kamis (5/1).
Menurut Lita, memang ada beberapa alasan petani enggan bermitra dengan PKS. Yakni belum tersosialisasi dengan baik, persyaratan kemitraan yang perlu dipersiapkan, harus melalui kelompok tani atau koperasi, kesiapan PBS dalam menerima TBS dan membayar, status lahan bukan di KBK, kemudian standar TBS harus sesuai.
“Kami memang mendorong kemitraan. Tapi kami akui juga, masih kurang sosialisasi,” jelasnya.
Di sisi lain, Disbun selalu berupaya melakukan sosialisasi dan dorongan untuk petani bermitra sehingga ada jaminan harga yang jelas. Selain itu, Disbun juga siap memfasilitasi jika petani ingin bermitra.
“Disbun sudah memerintahkan semua PKS untuk siap bermitra dengan petani pemilik TBS,” ungkapnya.
Ditambahkan Lita, Disbun juga menyarankan kampung yang memiliki potensi kelapa sawit dapat menjadikan jual beli TBS ke PKS menjadi peluang bisnis bagi Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) sehingga mendapat keuntungan tambahan bagi petani dan kampung.
“Kami tidak bosan mengimbau semua PKS, paling tidak memberi harga tidak terlalu jauh dengan harga penetapan dari provinsi,” pungkasnya. (hmd/sam)
