TANJUNG REDEB - Meski investasi yang masuk ke Kabupaten Berau pada tahun 2022 tidak terlalu banyak, tetapi sektor pariwisata dan sawit disebut masih cukup berpeluang investasinya.
Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Berau, Fendra Firnawan, mengatakan, pada tahun 2022 memang belum banyak peluang sektor yang masuk ke Berau.
Bahkan mengenai target capaian investasi untuk tahun 2023 ini pun disebutnya belum ada arahan khusus bagi Berau.
“Tetapi kami tetap berupaya akan memaksimalkan potensi dari berbagai sektor, sehingga target nantinya dapat terpenuhi,” ujarnya.
Menurutnya, perlu ada strategi yang tepat agar target tersebut bisa dicapai. Sejauh ini, potensi investasi yang banyak terdapat di Berau adalah sektor pariwisata. Namun, belakangan sawit juga mulai menunjukkan peluangnya. Bahkan, salah satu perusahaan sawit diketahui telah melakukan investasi senilai Rp 450 miliar.
“Target juga akan ditingkatkan, selain sawit cokelat juga berpotensi untuk dikembangkan. Ini program hilirisasi kita,” ungkapnya.
Bahkan, Fendra mengakui targetnya bukan hanya investasi sekadar perkebunan cokelat saja, dirinya juga ingin adanya pabrik pengolahannya. “Ini kan sesuai arahan presiden, untuk hilirisasi,” tegasnya.
Lanjut Fendra menjelaskan, izin usaha yang sudah diterbitkan hingga saat ini mayoritas dari jenis usaha sawit. Sesuai kewenangan daerah juga, bahwa sejauh ini DPMPTSP Berau tidak mengurus perizinan tambang. Pasalnya, hal itu merupakan kewenangan pemerintah pusat.
“Pada umumnya perusahaan sawit yang paling banyak diproses untuk mengeluarkan izinnya,” katanya. (mar/sam)