TANJUNG REDEB – Kepala Bidang Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau, Hasnawati, berjanji realisasi bantuan langsung tunai (BLT) inflasi untuk pelaku UMKM akan selesai di awal tahun ini.
Katanya, untuk BLT Inflasi kuota BBM yang diberikan sebanyak 4.000 UMKM yang masing-masingnya akan mendapatkan Rp 200 ribu per bulan selama tiga bulan. Bantuan ini diharapkan mampu meringankan beban para UMKM karena adanya kenaikan BBM.
“Paling lambat penyaluran selesai itu pada Februari 2023 ini,” bebernya.
Disampaikannya, berdasarkan data yang dimiliki pihaknya, terdapat kurang lebih 15 ribu pelaku UMKM yang ada. Namun dari jumlah tersebut, tidak seluruhnya mendapatkan bantuan ini, karena masih banyaknya pelaku UMKM yang belum memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) atau Surat Keterangan Usaha (SKU) yang disahkan oleh kelurahan setempat.
“Karena untuk syarat pencairan bantuan BLT Inflasi ini pelaku UMKM yang menerima wajib memiliki NIB atau SKU, serta Surat Pertanggungjawaban,” ujarnya.
Dalam penyalurannya, pihaknya pun menginformasikan secara serentak ke-13 kecamatan yang ada terkait bantuan yang mulai disalurkan pada Desember 2022 lalu ini. Bantuan ini diharapkan dapat segera dimanfaatkan pelaku UMKM sebagai modal usaha.
“Dengan adanya bantuan-bantuan untuk pelaku UMKM seperti BLT Inflasi ini, bisa menjadikan perputaran ekonomi di Kabupaten Berau meningkat dan menyejahterakan masyarakat,” pungkasnya. (hmd/sam)
