TANJUNG REDEB – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Totoh Hermanto mengungkapkan capaian booster di Berau baru mencapai 57 persen.
Tahun ini pihaknya menargetkan di tahun 2023 ini, vaksin booster di Berau harus mencapai 85 persen. “Target kita jelas. Wajib 85 persen,” katanya.
Banyak kendala yang dihadapi pihaknya dalam melaksanakan vaksin booster. Mulai dari longgarnya peraturan penerbangan. Masyarakat sudah menganggap Covid-19 tidak ada. Sampai droping dari pusat yang kurang. Hal ini tentu menjadi masalah sendiri bagi Dinkes untuk mendongkrak booster di Bumi Batiwakkal.
“Sistemnya sudah berbagai cara. Jemput bola sampai buka stand supaya masyarakat datang,” katanya.
Kejenuhan masyarakat akan Covid-19 bukan tanpa alasan. Nyaris dua tahun masyarakat ‘terkurung’. Hal ini menurut Totoh wajar, namun jangan dilupakan, bahwa Covid-19 masih ada dan mengintai.
Lanjutnya, saat ini memang tidak ada kasus terdeteksi. Namun jangan sampai kelengahan masyarakat malah menjadi bumerang. Sehingga lonjakan kasus sulit untuk diprediksi.
“Kita tidak tahu ke depannya seperti apa. Lonjakan bukan tidak mungkin terjadi,” ujarnya.
Mantan kepala Dinas Sosial ini menambahkan, masyarakat jangan sampai lupa akan prokes, meskipun PPKM telah dicabut oleh Pemerintah Pusat. “Benar, meskipun telah dicabut tapi masyarakat tetap wajib prokes,” lanjutnya.
Totoh menambahkan, untuk dosis pertama vaksinasi di Berau telah mencapai target yakni 85 persen. Sedangkan untuk tahap kedua yakni 75 persen. Tentu hal ini menandakan bahwa vaksin kedua belum mencapai target yang dipasang oleh bupati Berau.
“Kami upayakan tahun ini semua bisa terealisasi. Kami juga minta kepada masyarakat agar bisa aktif untuk vaksinasi,” pungkasnya. (hmd/arp)
