Cari Solusi Penanganan Abrasi

- Jumat, 13 Januari 2023 | 07:22 WIB
Saga
Saga

TANJUNG REDEB – Ketua Komisi III DPRD Berau, Saga berencana melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) dan Pemerintah Pusat. Perihal beberapa titik wilayah pantai di Pesisir Selatan Berau yang saat ini mulai mengalami pengikisan atau abrasi.

Menurut Saga, abrasi memang sudah banyak terjadi di Kabupaten Berau. Mulai dari Pulau Derawan dan Maratua di beberapa titik lokasi pantai yang terkikis.

“Saat ini di Kampung Teluk Sumbang, Kecamatan Bidukbiduk, informasi yang saya terima pengikisannya sudah panjang,” ujarnya kepada awak media saat dihubungi Berau Post, Kamis (12/1).

Menurut politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, penanganan abrasi merupakan kewenangan provinsi dan pusat. Akan tetapi, meski tidak memiliki wewenang, daerah juga semestinya melaporkan hal tersebut.

“Sepertinya ada beberapa titik abrasi yang sudah ditangani oleh pihak provinsi. Dan untuk di Kampung Teluk Sumbang ini mungkin akan kami laporan juga kepada pemilik wewenang,” imbuhnya. 

“Sesegera mungkin akan saya koordinasikan untuk penanganan abrasi itu, karena memang hal tersebut harus segera dirapatkan,” sambungnya.

Dirinya meminta Pemprov dan Pemerintah Pusat bisa mengambil tindakan, agar abrasi yang terjadi bisa ditangani dan tidak terjadi peluasan yang lebih besar lagi.

“Permasalahan seperti ini jangan dibiarkan, karena ditakutkan nanti bisa menggerus hingga ke rumah warga, dan saya akan sesegera mungkin berdiskusi untuk penanganannya,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Kampung Teluk Sumbang, Kamaruddin mengatakan, abrasi di Pulau Kaniungan sudah pada tahap yang memprihatinkan. Pasalnya, dalam dua tahun terakhir sepanjang sembilan meter pantai sudah mulai terkikis.

Jika dibiarkan berlarut-larut, dikhawatirkan dapat berimbas ke lingkungan warga setempat. Karena menurutnya, jarak rumah warga dengan bibir pantai hanya berjarak kurang dari dua meter. “Jika tidak ada penanganan, ditakutkan nanti abrasi bisa sampai ke rumah warga,” tuturnya.

Abrasi pantai di Kampung Teluk Sumbang juga tidak kalah menghawatirkan. Ditambah jembatan yang putus akibat banjir bandang beberapa waktu yang lalu diakui Kamaruddin semakin mempersulit masyarakat yang beraktivitas.

“Kondisi pantai di Kampung Teluk Sumbang juga memperhatikan, ditambah cuaca buruk kemudian banjir, maka akan semakin tergerus pasirnya,” imbuh Kamaruddin.

Dirinya mengaku sudah pernah mengajukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau terkait penanganan abrasi di wilayahnya pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahun 2022 lalu, namun sampai saat ini masih belum ada tanda akan ditangani. “Sudah kami ajukan di Musrenbang tahun kemarin, tapi belum ada kabar lagi,” ucapnya.

Adapun langkah-langkah yang pihaknya lakukan untuk mengurangi abrasi pantai, salah satunya dengan melarang keras pembangunan resor atau penginapan berdiri di atas laut. “Itu salah satu langkah kita dan cara agar tidak terjadi abrasi,” tegasnya.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Senin, 22 April 2024 | 16:00 WIB

Pemilik Rumah dan Ruko di Paser Diimbau Punya Apar

Senin, 22 April 2024 | 12:30 WIB

Panitia Seleksi Penerimaan Polri Disumpah

Senin, 22 April 2024 | 10:45 WIB

Infrastruktur Prioritas di Sambera Baru

Senin, 22 April 2024 | 08:41 WIB
X