Jaga Habitat Hiu Paus

- Jumat, 13 Januari 2023 | 07:27 WIB
DAYA TARIK WISATAWAN: Whale shark kerap terlihat hampir setiap pagi hari di perairan Talisayan.
DAYA TARIK WISATAWAN: Whale shark kerap terlihat hampir setiap pagi hari di perairan Talisayan.

TANJUNG REDEB - Keberadaan hiu paus (Whale shark) digadang-gadang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Berau. Ikan besar yang mencapai hingga 7 meter ini kerap terlihat hampir setiap pagi hari di perairan Pulau Derawan dan Talisayan.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Berau, Ilyas Natsir mengatakan, keberadaan hiu paus ini bukan hal yang baru ditemui, apalagi  masyarakat pesisir Berau itu sendiri. Terutama di Kecamatan Pulau Derawan dan Kecamatan Talisayan. Keberadaannya pun, menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke Berau, baik itu hanya melihat dari atas kapal, maupun berinteraksi langsung di dalam air.

“Dampak dari wisata hiu paus ini menambah daya tarik destinasi wisata Berau, juga mengundang wisatawan lokal maupun luar negeri untuk datang ke Berau,” ujarnya, kemarin (12/1).

Sehingga, sebagai bagian upaya dalam melindungi hiu paus ini, Pemerintah Kabupaten Berau bersama pengelola wisata setempat terus menerus memberikan sosialisasi, terkait aturan bagaimana cara berinteraksi dengan hiu paus tersebut. Itu juga agar hiu paus tetap berada di sekitar laut Berau, khususnya di Pulau Derawan dan Talisayan.

“Seperti tidak menyalakan mesin kapal saat berada di sekitar aktivitas hiu paus, tidak menangkapnya dengan alat tangkap, serta tidak menyentuh atau menaikinya secara langsung ketika berinteraksi di dalam air. Hal itu agar  tidak membuat hiu paus terganggu dan stres,” bebernya.

Hal itupun secara terus menerus telah pihaknya sampaikan kepada masyarakat dan pengunjung. Sehingga harapannya semua pengunjung wisatawan bisa memahami tentang hal tersebut.

“Apalagi pemandu wisatanya juga pasti akan memberikan edukasi kepada wisatawan yang dibawanya, bagaimana berinteraksi dengan benar,” sambungnya.

Selain itu, untuk nelayan yang alat tangkapnya kerap menjadi lokasi hiu paus bermain atau beraktivitas dikatakannya sudah terbiasa. Bahkan, setiap nelayan membersihkan alat tangkap bagannya, ikan kecil sisa tangkapan juga kembali dibuang untuk dimakan hiu paus.

Selama terpublikasinya keberadaan hiu paus di Berau, pihaknya belum mendapati adanya konflik yang terjadi. Begitu juga serangan hiu paus kepada nelayan ataupun manusia.

“Karena hiu paus ini salah satu ikan yang ramah terhadap manusia, meskipun ukurannya sampai 7 meter. Ikan itu hanya memakan ikan kecil. Kalau pun tertangkap jaring, nelayan pasti melepasnya kembali,” tegasnya. (mar/sam)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X