TANJUNG REDEB – Pemerintah Arab Saudi telah sepakat bahwa Indonesia akan mendapatkan jatah 221 ribu jemaah haji di tahun ini. Meski begitu, Kepala Kementrian Agama (Kemenag) Berau, Aji Mulyadi, mengaku masih belum mengetahui berapa jatah yang akan diberikan untuk jemaah di Bumi Batiwakkal.

“Iya memang benar (adanya penetapan kuota jemaah haji Indonesia 2023, red), tapi berapa kuota untuk Berau, masih belum diketahui, apakah ada peningkatan atau tidak,” bebernya, kemarin (13/1).

Satu hal yang pasti disebutnya, adanya perubahan terkait batas usia jemaah haji. Jika sebelumnya jemaah berusia di atas 65 tahun tidak bisa ikut ke tanah suci, namun kini sudah diperbolehkan.

Sehingga mereka yang tertunda bisa melaksanakan di tahun ini. Karena sudah masuk dalam daftar tunggu di tahun sebelumnya. “Untuk jumlahnya saya tidak hapal, tapi tidak terlalu banyak yang kemarin tertunda karena faktor usia,” katanya.

Sebagaimana diketahui dijelaskannya, saat pandemi tahun lalu kuota haji untuk Berau sebanyak 68 orang. Jumlah tersebut dibatasi setengahnya dibanding sebelum pandemi, sehingga jumlah jemaah yang lebih sedikit tersebut berimplikasi pada waktu antrean yang semakin panjang. “Meski tidak setiap hari, ada saja masyarakat yang mendaftar haji yang datang ke kantor Kemenag,” bebernya.

Adapun masa tunggu ibadah haji di Kabupaten Berau saat ini mencapai 32 tahun. Tentu akan lebih cepat jika kuota haji tahun 2023 sudah penuh kembali. Namun jika kuota kembali normal atau bahkan bisa bertambah, tentu bisa memangkas masa tunggu haji. “Semoga ada penambahan kuota,” pungkasnya. (hmd/sam)