Tradisi Fang Sheng Kembali Digelar

- Senin, 16 Januari 2023 | 08:15 WIB
DILEPAS KE HABITAT: Ribuan ikan lele dilepas ke habitatnya oleh warga Tionghoa dalam gelaran Fang Sheng ke Sungai Segah.
DILEPAS KE HABITAT: Ribuan ikan lele dilepas ke habitatnya oleh warga Tionghoa dalam gelaran Fang Sheng ke Sungai Segah.

TANJUNG REDEB – Ratusan warga Tionghoa berbondong-bondong memadati area Jalan Ahmad Yani, Tanjung Redeb untuk melaksanakan Fang Sheng, Minggu (15/1).

Fang Sheng sendiri berasal dari bahasa Mandarin yang memiliki arti melepas makhluk hidup.

Menurut Ketua Panitia, Kurniawan, Fang Sheng merupakan hal yang sudah menjadi tradisi menjelang Imlek. Di mana tradisi ini terinspirasi dongeng Tiga Dewa Dapur, yang dijelaskan mereka menunggangi Ikan Mas sebelum tengah malam, untuk berjumpa kaisar langit. Dari kaisar langit inilah, tiga dewa tersebut melaporkan tugas mereka.

“Ini sudah menjadi tradisi leluhur, dan dilaksanakan setiap tahun menjelang Imlek,” katanya.

Dijelaskannya, tahun lalu juga digelar acara serupa di tempat yang sama. Biasanya ikan yang dilepas adalah ikan mas. Namun tahun ini adalah ikan lele.

“Imlek 2574 Kongzili. Tahun baru Imlek 2023 ini dimulai dari 22 Januari 2023 sampai dengan tanggal 9 Februari 2024,” bebernya. Dalam astrologi China, tahun 2023 disebut sebagai Tahun Kelinci Air.

Menurut ajaran Buddha, dijelaskannya manusia harus menyayangi makhluk hidup termasuk hewan. Tradisi Fang Shen merupakan wujud cinta pada alam dan hewan. Biasanya ketika hari besar keagamaan atau ketika keinginan terwujud, akan dilakukan pelepasan hewan le alam liar.

Fang Shen memiliki pengertian yang berarti melepaskan makhluk hidup ke habitatnya masing-masing. Tujuannya, agar hewan-hewan itu dapat merasakan kembali kehidupan alam bebas dan bahagia karena tidak dikurung. Serta memberikan kesempatan terus hidup kepada makhluk lain.

Tradisi Fang Shen sangat erat dengan ajaran agama Buddha Mahayana Tiongkok. Namun ada makna yang tersirat di balik ritual melepas makhluk hidup ini. Ritual yang digelar dengan melepaskan hewan hidup ke alam ini, dipercaya memiliki pengaruh bagi kehidupan dan keberuntungan.

Biasanya, warga keturunan Tionghoa melepaskan hewan penyu, kura-kura, ikan, atau burung. Penyu yang berumur panjang dipercaya sebagai suatu permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar diberikan umur panjang bagi yang melepasnya.

“Kebiasaan untuk melakukan tradisi Fang Sheng ini bisa dilihat pada saat-saat tertentu, misalnya saat tahun baru Imlek, Qing Ming (Cheng Beng), Gui Yue (Cit Gwee) atau saat ritual tolak bala,” pungkasnya. (hmd/arp)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X