15 Ton Biji Kakao Diekspor ke AS

- Selasa, 17 Januari 2023 | 07:14 WIB
PASAR MANCANEGARA: Bupati Berau Sri Juniarsih, memimpin pelepasan ekspor biji kakao fermentasi ke Amerika Serikat, kemarin.
PASAR MANCANEGARA: Bupati Berau Sri Juniarsih, memimpin pelepasan ekspor biji kakao fermentasi ke Amerika Serikat, kemarin.

TANJUNG REDEB - Sebanyak 15 ton biji kakao kering fermentasi hasil produksi petani Kabupaten Berau, secara perdana diekspor ke Amerika Serikat (AS). Kakao tersebut pun dilepas secara resmi oleh Bupati Berau Sri Juniarsih, kemarin (16/1).

Dikatakan bupati, Kabupaten Berau tentu patut berbangga, karena potensi komoditas kakao disambut positif oleh berbagai kalangan, termasuk pasar internasional. Sebanyak 15 ton biji kakao tersebut dikumpulkan dari hasil panen raya kakao yang telah terlaksana sekitar November-Desember 2022 lalu, yang diproduksi oleh petani Kabupaten Berau di Kampung Suaran, Nyapa Indah, dan Gunung Tabur.

Hal ini dikatakan Sri Juniarsih, menunjukkan bahwa Berau memiliki potensi sebagai penghasil kakao yang harus terus dikembangkan. Terutama luasan tanamnya lebih ditingkatkan lagi. Sebagaimana diketahui, Berau memiliki 15 kampung penghasil kakao. Dan bukan tidak mungkin jika terus dibina, maka jumlah ekspor biji kakao ke depan akan semakin meningkat.

"Jadi secara khusus saya mendorong Dinas Perkebunan, agar senantiasa melakukan pembinaan kepada kampung-kampung tersebut," ujar Juniarsih.

Pemkab Berau juga berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh terhadap upaya pengembangan potensi kakao, melalui program pemberian bantuan stimulan sarana produksi bagi petani. Selaras dengan misi meningkatkan ekonomi masyarakat dengan optimalisasi sektor hilir sumber daya alam dan pertanian dalam arti luas.

"Kami sangat menyadari, pemasaran kakao Berau perlu diperluas agar semakin dikenal dan mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat," tuturnya.

Di sisi lain, lanjut bupati, ekspor biji kakao sangat penting. Di samping akan memberikan kontribusi kepada penerimaan pendapatan daerah, memperkenalkan Kabupaten Berau, dan menarik perhatian para investor, ekspor kakao juga akan memberikan motivasi bagi petani untuk lebih semangat melakukan peningkatan produksi kakao, dan meningkatkan nilai jual kakao. Sehingga berdampak pada kesejahteraan para petani dan masyarakat sekitar.

"Saya berpesan kepada petani kakao, pengusaha pengepul biji kakao, pihak mitra pembangunan yang ikut membina petani kakao, juga kepada OPD terkait (Diskoperindag, Dinas Pangan, Dinas Perkebunan), agar dapat menangkap peluang pemanfaatan kakao untuk berbagai olahan pangan yang memberikan nilai tambah bagi produk kakao Berau, sekaligus pemberdayaan UMKM lokal," bebernya.

Karena selain dijual dalam bentuk biji kering, kakao Berau juga sangat potensial untuk dikembangkan menjadi olahan. Termasuk untuk oleh-oleh, yang tentunya dapat dinikmati bukan saja oleh masyarakat Berau, tetapi juga luar Berau. Atas upaya dan capaian itu, Sri Juniarsih mengucapkan terima kasih, apresiasi, dan penghargaan yang tinggi kepada para petani kakao, masyarakat, serta pihak-pihak yang turut membantu daerah dalam mengembangkan potensi kakao Berau yang luar biasa. "Yang kini semakin dikenal, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga mancanegara," ungkapnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perkebunan Berau Lita Handini mengaku bahwa pihaknya akan berupaya konsisten melakukan pembinaan dan pengembangan, serta mempertahankan prestasi di sektor komoditas kakao. Tentu menjadi harapan kepala daerah, agar prestasi kakao Berau bisa terus dipertahankan, bahkan ditingkatkan di masa yang akan datang.

"Bersinergi bersama kita wujudkan kakao sebagai komoditas unggulan Kabupaten Berau yang berkualitas dan berdaya saing, dalam rangka mensejahterakan kehidupan masyarakat dan petani," terang Lita.

Ditambahkannya, dengan kebun kakao eksisting seluas 2.428 hektare, tentu bisa dimaksimalkan dengan meningkatkan produksinya. Menurut Lita, permintaan pasar dalam dan luar negeri untuk kakao Berau, memang sangat terbuka. Namun dari lahan yang ada, memang belum mampu memenuhi permintaan tersebut. Sehingga perlu dilakukan berbagai upaya untuk memotivasi petani, dengan meningkatkan luasan lahan dan produksi kakaonya.

"Selama ini bentuk upaya daerah dalam memberikan motivasi ke petani yang sudah dilakukan, salah satunya dengan memberikan bantuan stimulan serta sarana dan prasarana pendukung produksi. Kemudian, selain itu juga memberikan pendampingan budidaya bagi petani dan kelompok tani, sehingga menjamin tersedianya pasar yang menguntungkan petani," ungkapnya.

Bantuan stimulan secara rutin setiap tahun dianggarkan oleh Pemkab Berau melalui Dinas Perkebunan. Selain itu juga berkerja sama dengan pihak ketiga dan perbankan melalui kredit permodalan usaha petani. Pendampingan petani untuk budidaya selain dari Disbun, juga dari mitra pembangunan atau NGO pendamping Kakao Berau (YKan, Solidaridad, Sigap Berau, Berau Cocoa, dan PT KASS).

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X