Kaltara Lagi

- Kamis, 19 Januari 2023 | 08:18 WIB
-
-

GUBERNUR Kaltara Zainal Arifin Paliwang (ZAP) ke Berau lagi. Bertemu lagi para tokoh masyarakat Berau. Banyak tema menarik yang dibahas dalam perjumpaan itu.

Ia juga mendapat kehormatan, menjadi saksi dalam pesta pernikahan putra sulung Kadis PUPR dan mantan Kadis Perhubungan Kaltara Taupan Madjid. Yang juga keponakan dari wakil Bupati Gamalis.

Saya tidak ikut hadir dalam silaturahmi itu. Hanya mendapatkan informasi, bahwa Pak ZAP menyampaikan perkembangan terkini berbagai program besar yang akan dilaksanakan di wilayah utara.

Harus dipahami, bahwa gerak pembangunan di wilayah yang dipimpin Pak ZAP, juga berdampak hingga ke Kabupaen Berau yang secara geografis sangat berdekatan. Juga dalam hubungan kesejarahan, tidak bisa dipisahkan.

Dalam konteks itu, ia mengulang kembali ajakan Kabupaten Berau untuk menjadi satu rumpun di wilayah Kaltara. Menggenapkan enam kabupaten/kota. Dan bersama-sama membangun masa depan.

Keinginan Pak ZAP, melahirkan pro dan kontra di masyarakat. Itu hal yang wajar saja. Saya sangat percaya, ia mempertimbangkan dari berbagai sudut pandang, sehingga memutuskan mengajak Berau bergabung dengan Kaltara.

Tahun lalu, saya jumpa di kediaman beliau. Berbincang banyak bagaimana sejarah kota dan kabupaten di wilayah utara. Bagaimana perjalanan sejarah Kota Tarakan, Malinau, Nunukan, Tanah Tidung maupun Tanjung Selor sebagai ibu kota provinsi.

Ia juga memahami, dari diskusi dengan para tokoh masyarakat dan kerabat kesultanan di Tanjung Selor, bahwa ada benang merah yang tak bisa dipisahkan. Benang merah itulah, yang ingin dibentangkan lagi oleh ZAP.

Beliau itu seorang jenderal polisi. Ia sangat paham soal sejarah daerah yang dipimpinnya. Sudah sangat paham kultur masyarakatnya. Juga sangat paham dengan geopolitik yang berkembang dari masa ke masa.

Tidak pula bergerak seorang diri. Sudah ada restu para tokoh yang ada di Kaltara. Menyampaikan, keinginan menjadikan satu rumpun daerah yang punya benang merah sejarah. Termasuk sejarah kekerabatan kesultanan.

“Saya ke Berau, juga membawa pesan dari para tokoh dan kerabat kesultanan serta masyarakat di wilayah Kaltara,” kata Pak ZAP, saat berjumpa usai menghadiri wisuda sarjana di UMB, beberapa waktu lalu.

Banyak yang bertanya, seperti apa proses awalnya, ketika diusulkan Provinsi Kaltara dimekarkan dan berdiri sendiri sebagai provinsi yang baru. Cukup menyita waktu, saat itu masih kekurangan persyaratan untuk melengkapi dibentuknya satu provinsi baru.

Maka, digagaslah pertemuan antara pimpinan daerah, di wilayah utara termasuk Berau. Diawali dengan pertemuan di Pulau Derawan. Tokoh-tokoh waktu itu hadir lengkap. Ada Pak Yusuf SK (almarhum), ada Pak Martin Billa. Ada Pak Anang Dahlan. Yang dibahas, bagaimana agar Berau menjadi bagian dari provinsi yang akan dibentuk saat itu.

Kami menyebut pertemuan itu ‘Derawan Informal Meeting’. Karena sedang ramai-ramainya sebutan informal meeting. Dari Pulau Derawan, kemudian dilanjutkan dengan pertemuan dengan tema yang sama di beberapa tempat di Kaltara.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Di Berau, Pakaian Adat Bakal Diwajibkan di Sekolah

Sabtu, 20 April 2024 | 17:45 WIB

Wartawan Senior Kubar Berpulang

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

“Kado” untuk Gubernur dan Wagub Mendatang

Sabtu, 20 April 2024 | 14:45 WIB

PKL Tunggu Renovasi Zonasi Lapak Pasar Pandansari

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB

Kapolres PPU dan KPUD Bahas Persiapan Pilkada 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:46 WIB

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB
X