Angka Kemiskinan Menurun

- Selasa, 24 Januari 2023 | 01:16 WIB
-
-

TANJUNG REDEB -  Kepala Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik, Badan Pusat Statistik (BPS) Berau, Lita Januarti Hakim mengungkapkan angka kemiskinan di Bumi Batiwakkal-sebutan Kabupaten Berau mengalami penurunan sebanyak 310 jiwa.

Dijelaskan Lita, pada tahun 2021 lalu, angka kemiskinan di Berau mencapai 5,88 persen atau 13.620 jiwa. Sedangkan tahun lalu, turun menjadi 5,65 persen atau 13.310 jiwa. “Ada berbagai faktor penurunan angka kemiskinan,” katanya.

Berdasarkan data pihaknya, penurunan angka kemiskinan sebagian besar berasal dari indikator peningkatan daya beli masyarakat. Dengan rata-rata pengeluaran makanan sejumlah Rp 923.233 per kapita per bulan. Sedangkan bukan makanan sebesar Rp 1.170.405 per kapita per bulan.

“Yang bisa kami katakan, terlihat jelas dari pola konsumsi masyarakatnya,” ungkapnya.

Kendati demikian, sedikit banyak kebijakan pemerintah pasti berpengaruh. Seperti, bantuan yang mengalir baik yang bersumber dari daerah, provinsi maupun pusat. Efektivitas bantuan tersebut tidak bisa diukur secara matematis.

“Tapi kami juga sempat menanyakan kepada responden yang mendapat bantuan dari pemerintah, kalau efektivitasnya itu ada, tapi didukung oleh kegiatan lain juga,” terangnya.

Terpisah, Ketua DPRD Berau, Madri Pani mengapresiasi turunnya angka kemiskinan ini. Namun ia juga menyorot soal angka stunting di Berau.

“Kita perlu apresiasi berbagai bantuan dari pemerintah kepada warga tidak mampu, hingga indikator angka kemiskinan di Berau,” paparnya.

Dijelaskan Madri Pani, berdasarkan data yang dia terima dari Dinas Kesehatan pada semester satu tahun lalu, masih ada 18,80 persen dari 4.366 balita yang diperiksa dinyatakan mengalami stunting.

Menurutnya jumlah ini cukup tinggi. Terlebih APBD Berau mencapai Rp 3,5 triliun di tahun ini, ia yakin penanganan stunting bisa lebih maksimal.

“Anggaran besar, saya rasa bisa mengatasi masalah ini. Karena ini masalah bersama, tidak hanya satu OPD saja,” bebernya.

Madri meminta, pelaksanaan pos pelayanan terpadu (Posyandu) untuk diaktifkan kembali. Untuk memberi pemahaman kepada ibu hamil, lebih menjaga nutrisi bagi ibu dan bayi yang ada dalam kandungan.

“Mungkin kita bisa duduk bersama membahas masalah ini, Dinkes juga diminta aktif, memberikan pemahaman kepada para ibu muda agar bisa paham mengenai kehamilan,” tutupnya. (hmd/arp)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Arus Mudik Laut di Samarinda Belum Meningkat

Jumat, 29 Maret 2024 | 20:00 WIB

Bendungan Marangkayu Sudah Lama Dinanti Warga

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:45 WIB
X