Terumbu Karang yang Rusak dan Mencari Ikan Tak Lagi Mudah

- Selasa, 24 Januari 2023 | 01:20 WIB
KONSERVASI LAUT: Proses rehabilitasi terumbu karang di Pulau Derawan dengan menggunakan metode rock pile.
KONSERVASI LAUT: Proses rehabilitasi terumbu karang di Pulau Derawan dengan menggunakan metode rock pile.

Bertarung ombak, bertaruh dengan cuaca, tapi hasil tak lagi seberapa. Kadang panas menyengat, lalu badai langsung menerpa. Berharap ikan banyak, tapi kondisi terumbu karang tak bikin gembira. Beruntung semangat masih ada untuk mencari ikan dari pagi hingga disapa senja.

 

NOFIYATUL CHALIMAH, Pulau Derawan

 

DOA dirapal, berharap ikan yang ditangkap bisa memenuhi kapal. Walaupun hasil tak sebanyak dahulu, tapi semangat masih dia kepal. Begini tiap pagi dijalani Riduansyah, nelayan dari Pulau Derawan, Berau. Hampir setengah abad, hidupnya dihabiskan menangkap ikan. Sejak 1975 dia sudah berlayar meraup tuah dari laut di sekitar Kepulauan Derawan.

Dari puluhan tahun itu, Riduansyah paling ingat 1988. Saat itu, disebutnya sebagai masa jaya nelayan di Kepulauan Derawan dan Maratua. Banyak pengepul ikan datang langsung. Juga, saat itu, mencari ikan sangat mudah.

“Cari ikan lebih enak zaman dulu. Cari dari Pulau Sangalaki (pulau di gugusan Kepulauan Derawan) ke karang (spot karang tak jauh dari Sangalaki), bisa 100 kilogram. Kalau sekarang paling 15 kilogram,” cerita lelaki kelahiran 1961 di Maratua tersebut.

Pada dekade itu, ikan putih dan tongkol, dia rasa tak ada habisnya. Lokasinya juga tak jauh dari pulau. Namun sekarang, dia harus memacu perahu lebih jauh dan yang didapat belum tentu banyak.

Tiap pukul tujuh pagi dia berangkat, harus membelah laut hingga dua jam untuk dapat spot terbaik. Maka dari itu, perbekalan tak boleh ketinggalan. Apalagi, kalau panas terik, kepalanya bisa pusing. Obat-obatan pun tak lupa turut dibawa bersama makan siang.

Menjadi nelayan tak mudah. Risikonya besar. Mulai bahaya di laut, kondisi kesehatan, dan cuaca tak menentu. Bersama istrinya, lelaki yang juga Ketua Kelompok Nelayan Boko Lestari ini pun memiliki usaha rumah makan untuk para wisatawan di Derawan. Walau tak banyak, usaha ini yang jadi sandaran ketika laut sedang tak bersahabat.

Cerita Riduansyah yang masih setia melaut meski kerap disapa ketidakpastian, berbeda dengan Muhammad Safar. Hasil laut yang tak sebanyak dua dekade lalu, membuat dia banting setir mencari nafkah. Padahal, kemampuan menyelam mencari hasil laut telah membawanya dari kampung halaman di Nusa Tenggara Barat menuju Pulau Derawan.

Safar mengisahkan, dahulu dari usaha mencari hasil laut, pendapatannya sangat besar. Dalam sehari, dia bisa menjual lobster hingga 5 kilogram dan aneka ikan lainnya. Dengan kemampuannya, Safar bisa mengantongi Rp 5 juta tiap hari. Dia juga memiliki beberapa buah kapal. “Dahulu menyelam tidak jauh sudah dapat banyak,” kenang Safar.

Namun, sejak 2009 Safar memutuskan tak lagi melaut. Sebab hasil menyelam tak sepadan. Dia juga harus berpindah-pindah dan menempuh perjalanan kapal lebih jauh. Energinya sudah terkuras. Sehingga, Safar memilih banting setir dengan modal sisa-sisa kejayaannya dari laut. Dia pun membuka usaha rental sepeda wisata di Pulau Derawan.

Meski begitu, dia menyebut, hidupnya dan warga Derawan lain masih bergantung di laut. Wisatawan penyewa sepedanya, datang ke Derawan karena ingin menikmati kekayaan bahari. Tak hanya keindahan pulau, terumbu karang, atau atraksi satwa, makanan segar dari hasil laut Derawan juga jadi daya tarik.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X