Air Berau Tercemar Ringan

- Selasa, 24 Januari 2023 | 01:21 WIB
SUMBER AIR: Sungai Segah, salah satu sungai besar di Berau, yang juga menjadi sumber air baku untuk pengolahan air minum bagi masyarakat.
SUMBER AIR: Sungai Segah, salah satu sungai besar di Berau, yang juga menjadi sumber air baku untuk pengolahan air minum bagi masyarakat.

TANJUNG REDEB – Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau Mustakim Suharjana, menyebut Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Berau Tahun 2022, masuk dalam kategori sangat baik dengan poin 74.75.

Secara nasional, IKLH Berau menempati urutan 76 dari 514 kabupaten/kota dengan status sangat baik. Sedangkan untuk daerah Kaltim menempati urutan ke-3.

Menurut Mustakim, ada tiga indikator untuk gambaran kondisi lingkungan di Berau, yakni indeks pencemaran air, udara, dan tutupan lahan. “Dari beberapa tahun lalu, memang Berau masih dalam kondisi status dengan kawasan lingkungan yang sangat baik,” katanya kepada awak media kemarin (23/1).

Mustakim menjelaskan, dalam menjaga IKLH Berau, pihaknya melakukan pemantauan terlebih dahulu terhadap kualitas air. Hal itu dilakukan dua kali dalam setahun, dengan memantau kualitas air di 17 sungai dan anak sungai yang ada di Berau. Sedangkan untuk penentuan kualitas air waduk, danau, rawa dan bendungan, dilaksanakan satu kali dalam setahun, pada 9 tempat.

Ia mengatakan, kegiatan ini mengacu pada parameter Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021, tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelola Lingkungan Hidup. “Kalau untuk air, ada 8 parameter, seperti total fosfatnya maupun PH air,” katanya.

Adapun hasil dari perhitungan pada kualitas air, menghasilkan angka sebesar 4.475 yang menghasilkan air di Berau masuk dalam kategori cemar ringan. Mustakim menjelaskan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi, seperti curah hujan tinggi yang menyebabkan air keruh, pangkalan sungai yang mengalami sedimentasi, konversi lahan, dan juga pengaruh pasang surut air sungai.

“Ada juga beberapa limbah dari industri, tapi masih masuk dalam kategori cemar ringan. Untuk pemantauan pencemaran air, masih terus kami lakukan. Kita juga selalu dapat laporan dari masyarakat,” ungkapnya.

Meski dalam kategori air tercemar ringan, namun untuk hasil kualitas udara Berau yakni masuk kategori Baik dengan poin 83.76.

Pelaksanaan pemantauan dilakukan dalam 2 tahapan dengan metode passive sampler. Pengambilan sampel kualitas udara dilakukan pada ada lokasi titik vital, yakni transportasi, industri, permukiman, dan daerah perkantoran.

Sementara, untuk kualitas lahan di Berau dihitung berdasarkan tutupan vegetasi hutan, belukar, rawa, ruang terbuka hijau, dan hasil dari rehabilitasi hutan dan lahan. Dalam perhitungannya, kualitas lahan di Berau masuk dalam kategori sangat baik, yakni 94.64.

“Berau sendiri untuk tutupan lahannya masih sangat baik, di Kaltim menempati nomor 2. Untuk sementara memang masih banyak lahan yang belum terbuka dan itu bagus untuk kondisi alam,” tutupnya. (hmd/udi)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X