Istana Negara Dibekali Material Antipeluru dan Kedap Suara

- Rabu, 25 Januari 2023 | 01:33 WIB
KANTOR PRESIDEN: Lokasi Istana Negara Nusantara yang berada di puncak tertinggi KIPP IKN di Kecamatan Sepaku, PPU.
KANTOR PRESIDEN: Lokasi Istana Negara Nusantara yang berada di puncak tertinggi KIPP IKN di Kecamatan Sepaku, PPU.

PEMBANGUNAN infrastruktur di kawasan Istana Negara Nusantara, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) telah dimulai. Ada tiga paket kegiatan yang dikerjakan dua kontraktor pelat merah. Yakni PT Pembangunan Perumahan (Persero) dan PT Waskita Karya (Persero). Total nilai kontrak kegiatan yang dikerjakan BUMN itu sebesar Rp 4,25 triliun.

Paket kegiatan pertama adalah, pembangunan bangunan gedung istana negara dan lapangan upacara pada kawasan Istana Kepresidenan Nusantara senilai Rp 1,34 triliun. Kemudian, pembangunan gedung kantor presiden senilai Rp 1,56 triliun. Selanjutnya, pembangunan gedung sekretariat presiden dan bangunan pendukung kawasan istana kepresidenan senilai Rp 1,35 triliun.

“Jadi, di dalam kawasan istana dengan luas kurang lebih 70 hektare, kami baru membangun 3 paket itu. Nantinya di tahun ini, akan ada paket pembangunan masjid di dalam istana dan bangunan pendukung lainnya,” kata Alfritz Makalew, tim teknis pembangunan kawasan istana negara saat menerima kunjungan peserta Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Minggu (22/1) lalu.

Dia menerangkan, kontur jalan kawasan Istana Negara Nusantara terbagi dua. Sebagian landed atau jalan tapak dan sebagian lainnya elevated atau jalan layang. Berdasarkan perencanaan pembangunan kawasan istana negara, dia menyampaikan akan dibekali pengaturan rekayasa pencahayaan. Pada malam hari, bangunan istana negara yang berada di puncak dan memiliki desain burung garuda, bakal terlihat berwarna hijau. Dan juga bisa terlihat berwarna merah-putih.

“Jadi, akan ada lighting yang akan dirancang. Pada paket kawasan istana negara yang akan selesai di bulan Juni-Juli 2024. Paling tidak, lapangan upacara, istana negara, kantor presiden, gedung paspampres, dan gedung setpres. Dengan masa pekerjaan kurang lebih 1,5 tahun,” jelasnya. Ketiga paket tersebut, dikatakan Alfritz, sudah terkontrak 7 November 2022. Pihaknya pun akan mengebut pengerjaan fisik pembangunannya.

“Saat ini, telah memasuki tahapan fondasi struktur bawah. Dengan fondasi bored pile,” tutupnya. Sonny Alissa selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Paket 1 dan Paket 2 menambahkan, lokasi bangunan gedung istana negara dan gedung kantor presiden berada di puncak bukit. Dengan dua lingkup kegiatan, yakni pembangunan yang di dalamnya bangunan kantor empat lantai. Kemudian, bangunan khusus untuk selubung yang saat ini dalam tahap pengujian angin dan thermal atau panas.

“Yang kami bangun ini baru kantornya presiden. Nanti, presiden akan tinggal di paviliun. Yang masuk dalam pembangunan tahap dua, dan belum dikerjakan. Karena pembangunan tahap satu ini, cuma target pelaksanaan upacara kemerdekaan tahun 2024,” jelasnya. Dia melanjutkan, pembangunan istana negara dan lapangan upacara, akan menggunakan kualitas material premium. Kemudian, bangunan juga menggunakan material khusus, seperti kaca antipeluru dan tembok kedap suara. Sementara dari sisi bangunan hijau, ada sertifikat khusus bangunan hijau utama.

“Jadi, memang sedang berproses. Sedang fondasi bored pile dan finalisasi perencanaan,” terang dia. Sonny turut mengungkapkan tantangan pembangunan kawasan Istana Negara Nusantara. Yaitu kontur wilayah yang berbukit dan jurang. Selain itu, ada persoalan kondisi tanah. Saat dilakukan penyelidikan tanah, kondisi tanahnya adalah clay shale. Atau batuan sedimen yang terbentuk oleh sedimentasi tanah berbutir halus seperti lempung. “Jadi jenis tanahnya, kalau terekspos dengan air dan udara maka tidak punya daya dukung, seperti lumpur. Hasil penyelidikan sementara, clay shale berupa serpihan. Bukan clay shale yang mengkhawatirkan,” jelasnya.

Diwawancarai terpisah, ketua panitia pelaksana rapimnas sekaligus Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PII, Hetifah Sjaifudian mengatakan, kunjungan ke lokasi pembangunan kawasan istana negara untuk memberikan motivasi. “Karena ada 500 insinyur dari seluruh Indonesia siap mendukung pembangunan IKN. Kalau ada yang meragukan, tugas insinyur adalah menjawab dan mencarikan solusi. Tidak ada yang tidak mungkin selama kita menggunakan pengetahuan dan teknologi,” kata dia.

Anggota DPR RI daerah pemilihan (dapil) Kaltim ini mengungkapkan, untuk mengunjungi lokasi pembangunan infrastruktur di IKN saat ini, tidaklah mudah. Dari Balikpapan menempuh perjalanan sekira 2,5 jam. Dengan kondisi jalan dan lokasi yang tidak mudah untuk diakses. Walau begitu, dia menegaskan bahwa pembangunan IKN merupakan tugas yang harus dilanjutkan oleh pemimpin Indonesia selanjutnya. “Siapa pun yang memimpin harus melanjutkan proyek ini. Kalau dianggap sulit, kami yang akan menjawabnya. Bahwa tidak ada keraguan. Jangan sampai ini menjadi proyek mangrak dan harus terus dilaksanakan. Karena akan dikawal oleh 500 insinyur yang ada di PII,” pesan Hetifah. (riz/k15/kpg/udi)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X