Ketua KONI

- Kamis, 26 Januari 2023 | 15:57 WIB
-
-

BURSA calon ketua KONI Berau mulai diluncurkan. Saatnya bagi yang punya semangat memimpin organisasi olahraga ini, untuk tampil. Tidak usah malu-malu, tampil saja.

“Daeng, pian memenuhi syarat jadi ketua KONI,” kata teman sambil senyum. Apa ia serius atau setengah ‘meululu’ (ngolok). Alasannya, kata teman itu, katanya saya pernah memimpin cabang olahraga. Tapi ia tidak tahu berapa usia. “Tuha sudah wal,” kata saya.

Urusan tuha atau anom (muda), kayaknya tidak menjadi persyaratan utama. Teman saya di Samarinda, yang usianya beda tipis dengan saya, dipercaya memimpin KONI Kaltim.

Rusdiansyah Aras sudah saya kenal sejak sama-sama di kampus Universitas Mulawarman. Juga saat sama-sama sebagai jurnalis di Manuntung sebelum berganti nama Kaltim Post. Dia memang atlet softball yang hebat.

Saya tidak pernah tercatat sebagai atlet. Tetapi mengomandani salah satu cabang olahraga pernah juga. Pernah dipercaya memegang cabor Tenis Meja. Berarti sekarang sebutannya mantan ketua cabor.

KONI baru saja menikmati ’happy ending’. Di pengurus periode sebelumnyalah yang mendapat tugas menggelar Porprov VII Kaltim. Pesta olahraga empat tahunan itu, berakhir sukses. Sekaligus menjadi puncak masa tugas pengurus KONI sebelumnya.

Sangat yakin, kalau dibukanya pendaftaran kandidat ketua KONI akan banyak peminat. Selain dari para pengurus sendiri, juga akan datang dari berbagai figur yang cukup menonjol.

Apakah syaratnya sedang memimpin salah satu cabang olahraga ditambah persyaratan lain, yang bakal diterima menjadi calon ketua KONI. Setahu saya, menjadi ketua KONI, adalah jabatan yang mentereng.

Jabatan ketua KONI, adalah jembatan emas. Mampu mengantarkan seseorang untuk menuju perjalanan berikutnya. Sempat berkelakar dengan teman-teman. Siapa yang mau jadi anggota DPRD, ‘wajib’ jadi ketua KONI dulu.

Atau lebih tinggi lagi derajatnya. Siapa saja yang berminat menjadi bupati atau wakil bupati, setidaknya pernah menjadi ketua KONI. Atau sedang menjabat sebagai ketua KONI. Lho, kan urusan Bupati dan wakil bupati itu wilayahnya politik. “KONI itu, ada juga politikna,” kata teman yang asal Makassar, di warung kopi pojok.

Kan gampang saja. Mau jadi calon, tinggal melangkah ke ‘kamar’ sebelah. Mau merah, mau biru, mau kuning, tinggal memilih saja warna yang disukai dan sebaliknya.

Percayalah, memimpin organisasi yang namanya KONI itu tidaklah mudah. Teman saya Al Hamid yang ketua KONI yang baru saja berakhir masa baktinya, sering tepuk jidat. Artinya, menangani organisasi olahraga harus total. Tak boleh setengah-setengah. Menyangkut nama baik daerah.

Jadi siapa yang berminat, Pak Daeng? Belum tahu juga. Pendaftaran baru dimulai tiga hari lalu. Tentu belum ada kandidat yang memasukkan namanya. Apalagi menyertakan visi dan misinya dalam memimpin KONI hingga tahun 2027.

Kalau diperbolehkan menyebut nama, saya sebut saja beberapa nama pada jajaran elite pengurus lama. Seperti La Ode Ilyas, yang mampu memanage semua cabang olahraga, terutama dalam melakukan pembinaan.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kapolres PPU dan KPUD Bahas Persiapan Pilkada 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:46 WIB

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X