TANJUNG REDEB - Penataan bantaran sungai terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Berau, di antaranya melalui pembangunan turap setidaknya ada 4 titik yang akan dibangun tahun ini.
Di antaranya ialah di RT 1 dan RT 5 Kelurahan Gunung Tabur yang terlihat mulai dikerjakan. Pembangunan ini kata Kabid Sumber Daya Air DPUPR Berau, Hendra Pranata, menggunakan anggaran senilai Rp 50 miliar.
“Totalnya Rp 50 miliar, terbagi di dua titik. Rp 30 miliar untuk di RT 1 dan Rp 20 miliar untuk di RT 5,” sebutnya, kemarin (17/2).
Selain itu, di tahun ini juga ada lanjutan pembangunan turap di Kelurahan Sambaliung yang menggunakan anggaran senilai Rp 20 miliar hingga di Kampung Gurimbang senilai Rp 30 miliar. “Mengenai panjangnya masih dihitung-hitung dulu,” katanya.
Pembangunan turap tersebut kata dia, untuk mengantisipasi terjadinya pengikisan dinding sungai agar tidak tergerus oleh arus sungai. Apabila pencegahan lambat dilakukan, dikhawatirkan berdampak pada permukaan jalan yang ambles.
Apalagi, beberapa waktu lalu ada juga titik jalan mengalami ambles. Salah satunya, akses jalan umum di Kampung Gurimbang yang sempat mengalami longsor karena tergerus sungai.
“Dengan dibangunnya turap, setidaknya mencegah dan meminimalisir terjadinya abrasi di sekitar tepi sungai,” pungkasnya.
Sebelumnya, Bupati Berau Sri Juiarsih juga menyebut, bahwa pembagunan turap itu diharapkan dapat mencegah luapan air sungai.
Katanya, hal itu sangat penting dan mendesak dikerjakan. Jika tidak segera diturap, aliran air sungai akan mengikis tepian dan akhirnya merusak badan jalan yang dilintasi warga. “Jadi jika tidak diturap malah bahaya. Dan pasti butuh anggaran yang lebih besar untuk memperbaikinya,” bebernya.
Terpisah, Camat Gunung Tabur Mardiatul Idalisah mengatakan, memang masih ada RT di wilayahnya yang tepi sungainya belum diturap, seperti di RT 6. “Iya RT 6 kan belum diturap. Saat air pasang itu naik ke badan jalan,” katanya.
Karena itu, pembangunan turap di RT tersebut pantas untuk dilakukan. Pasalnya, ia khawatir rembesan air memperparah kerusakan jalan. Terlebih jalan tersebut belum diaspal. “Iya benar, di RT 6 itu cukup bahaya. Lebih baik di sana,” tuturnya.
Sementara itu, Camat Sambaliung Nazaruddin mengatakan, ada beberapa bagian di tepian Sambaliung yang belum diturap, di antaranya di RT 12. Masih ada sekitar 350 meter yang belum diturap. “Sebaiknya di RT sana. Tapi kan teknisnya yang tahu itu dinas terkait,” paparnya.
Ia mengaku telah mendengar akan adanya anggaran Rp 20 miliar untuk pembuatan turap tersebut. Karena memang menjadi salah satu usulan prioritas dari Kecamatan Sambaliung untuk melanjutkan pengerjaan turap yang belum selesai. “Iya kemarin kami usulkan, cuma ya kami tidak tahu di bagian mana yang akan diturap,” tutupnya. (hmd/sam)