TANJUNG REDEB – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Berau melakukan pendampingan terhadap lima penulis cilik. Hal ini dilakukan agar ada regenerasi penulis di Bumi Batiwakkal.
Sub Koordinator Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Perpustakaan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Berau, Arliana mengatakan, para penulis cilik ini, masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
“Mereka ini ikut atas kemauan mereka sendiri. Jadi gak ada paksaan supaya mereka nyaman dalam menulis,” katanya kepada awak media ini.
Dalam seminggu, ia menyebut ada sekali sesi pertemuan dan menulis dengan tema-tema yang berbeda. Sesuai dengan pengalaman mereka dalam seminggu terakhir.
“Jadi untuk penulisan, mereka masih kami arahkan tentang kegiatan mereka sehari-hari,” terangnya.
“Untuk jadwal, kami menyesuaikan jadwal free dari mereka. Karena kadang mereka banyak tugas juga dari sekolahan, jadi kami cari jadwal yang free agar mereka tidak merasa terbebani,” tambahnya.
Selain menulis, para penulis cilik ini juga diajak berkeliling di area kantor perpustakaan, termasuk Taman Sanggam. Agar menambah wawasan mereka untuk menulis.
“Di situ kami suruh menceritakan pengalaman mereka saat berkunjung ke Taman Sanggam, apa saja pengalaman mereka dan ditulis sesuai versi mereka masing-masing,” ungkapnya.
Kegiatan ini, menurutnya untuk menciptakan generasi penulis buku. Sehingga pihaknya berusaha membimbing agar para penulis cilik tersebut jago menulis.
“Di era sekarang banyak anak seumuran mereka yang senang bermain gim di handphone, di bandingkan membaca buku atau menjadi penulis,” imbuhnya.
Karena itu, melalui program ini pihaknya menargetkan mereka bisa menulis dengan baik dan jika memumpuni, akan dicetak menjadi buku.
“Ya target kami mungkin seperti buku dongeng yang sederhana dulu, nanti akan kami cetak karya mereka itu,” katanya.
“Apalagi kami juga sudah menyiapkan guru khusus buat mengajari mereka menulis, guru tersebut memang salah satu penulis yang ada di Kabupaten Berau,“ tutupnya. (adm/arp)