Ada Gunung dengan Ketinggian Mirip Semeru di Bawah Laut Banda

- Rabu, 22 Februari 2023 | 01:08 WIB
PEMETAAN: Personel Pushidrosal mengambil data dalam Ekspedisi Jala Citra.
PEMETAAN: Personel Pushidrosal mengambil data dalam Ekspedisi Jala Citra.

Selain temuan gunung purba, dua Ekspedisi Jala Citra Pusat Hidro-Oseanografi Angkatan Laut yang melibatkan para peneliti lintas instansi memetakan beragam potensi sumber daya alam di bawah laut. Di antaranya, area tangkap ikan serta area dengan potensi kandungan minyak bumi.

 

ADA ”Semeru” di bawah Laut Banda, Maluku. Setinggi 3.400 meter, hanya beda 276 meter dari gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.

Gunung raksasa itu bahkan memiliki lebar yang jauh lebih besar daripada Semeru. Berdasar penghitungan para peneliti, lebarnya mencapai belasan kilometer.

”Gunung setinggi 3.400 meter itu satu dari enam gunung di bawah Laut Banda yang ditemukan dari Ekspedisi Jala Citra II Banda,” kata Komandan Pushidrosal (Pusat Hidro-Oseanografi Angkatan Laut) Laksamana Madya TNI Nurhidayat saat menyampaikan temuan ekspedisi di Jakarta.

Ekspedisi Jala Citra II merupakan satu dari dua ekspedisi panjang yang diadakan TNI Angkatan Laut dalam dua tahun belakangan. Satunya lagi Ekspedisi Jala Citra I Aurora.

Dua ekspedisi itu diadakan untuk menggali potensi sumber daya laut Indonesia. Para peneliti dari Pushidrosal berkolaborasi dengan para kolega dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral serta Badan Riset dan Inovasi Nasional.

Juga para periset dari fakultas perikanan dan ilmu kelautan Papua-Ternate, IPB, ITB, UGM, BPPT, serta BMKG. Dua ekspedisi tersebut pun menghasilkan beberapa temuan fitur bawah laut.

Menurut Nurhidayat, secara keseluruhan ada delapan temuan yang sudah diberi nama dan dipatenkan. Yakni, Laut Gapuro Sagoro, Gunung Laut Moro Sagoro, Bukit Yudo Sagoro, Bukit Spica, Bukit Rigel, Bukit Yiew Vero, Bukit Moro Gada, dan Gosong Aurora.

”Tidak hanya dipatenkan, delapan temuan tersebut juga sudah diakui dunia melalui Sidang Sub-Committee Undersea Feature Names atau SCUFN Ke-35 UNESCO,” katanya.

Saat melepas Jala Citra I Aurora pada Agustus 2021, Laksamana TNI Yudo Margono yang kala itu masih bertugas sebagai kepala staf Angkatan Laut (KSAL) menyatakan, ekspedisi tersebut bertujuan mencari tahu kekayaan bawah Laut Halmahera dan perairan Papua. Saat itu Yudo yang kini menjadi panglima TNI menyinggung soal peta peninggalan Belanda bertarikh 1949.

Belakangan diketahui bahwa ada gunung purba bawah laut di daerah tersebut. Para peneliti pun kemudian mencari tahu lebih jauh. Kurang lebih dua bulan, KRI Spica-934 berlayar di Laut Halmahera dan perairan Papua.

Sementara itu, Jala Citra II Banda dilepas Yudo bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono pada 16 Juni 2022. Total ada 88 peneliti yang turut ambil bagian dalam ekspedisi itu.

Kali ini, Angkatan Laut mengirim KRI Rigel-933. Serupa dengan KRI Spica-934, KRI Rigel-933 merupakan kapal riset milik Pushidrosal. Fokus mereka melanjutkan Ekspedisi Jala Citra I Aurora. Lantaran ekspedisi pertama mendapati gunung api bawah laut, pada ekspedisi kedua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) turut serta. Hasilnya, antara lain temuan gunung di bawah Laut Banda tadi.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X