Akselerasi Perbaikan dan Penambahan Pembangkit

- Minggu, 26 Februari 2023 | 12:19 WIB
UPAYA PERCEPATAN: PLN terus berupaya melakukan langkah-langkah percepatan pemulihan kelistrikan di Berau, dengan akselerasikan perbaikan dan penambahan pembangkit.
UPAYA PERCEPATAN: PLN terus berupaya melakukan langkah-langkah percepatan pemulihan kelistrikan di Berau, dengan akselerasikan perbaikan dan penambahan pembangkit.

TANJUNG REDEB - PLN terus melakukan langkah-langkah percepatan pemulihan kelistrikan di Kabupaten Berau dengan meminimalisir dampak padam melalui percepatan perbaikan gangguan di PLTU Berau. 

Langkah ini dilakukan setelah melakukan komunikasi dan negoisasi ke pihak manajemen PLTU Lati untuk mempersingkat waktu pemeliharaan,  agar dapat segera menyalurkan daya seperti semula ke pelanggan Berau.

Manager PLN UP3 Berau M Harryadi Poel menjelaskan bahwa dirinya sudah mengusulkan tambahan pembangkit di Sambaliung dalam waktu dekat, untuk memperkuat kelistrikan di Berau dan mendorong percepatan interkoneksi sistem kelistrikan Kaltim agar bisa segera tersambung ke Berau. 

"Dimana, progres penyambungan SUTT saat ini sudah sampai Sangatta menuju Talisayan, agar ke depannya pasokan daya listrik tidak hanya bergantung pada pembangkit yang ada di Berau saja," ujarnya. 

Harryadi menjelaskan, sistem kelistrikan Berau saat ini dipasok tiga pembangkit yaitu PLTD Sambaliung (9 MW), PLTU Berau (8 MW) dan PLTU Lati (7 MW), dengan total daya ketiga pembangkit tersebut sebesar 24 MW, sedangkan pada saat beban puncak daya yang diperlukan sebesar 30 MW, sehingga ada kekurangan daya sebesar 7 MW. 

Defisit daya ini disebabkan adanya derating kemampuan daya di salah satu pembangkit PLTU Berau, dan pemeliharaan yang dilakukan PLTU Lati yang biasanya menyalurkan dengan kapasitas 15 MW, saat ini hanya mampu memasok sebesar 7 MW akibat pemeliharaan tersebut. Gangguan dan pemeliharaan tersebut menyebabkan defisit sekitar 7 MW, yang mengakibatkan pemadaman di sisi pelanggan. 

"Terjadinya defisit daya sekitar 2-7 MW pada saat beban puncak, mengakibatkan kami harus mengatur jadwal pemadaman kepada pelanggan, dan kami terus berusaha agar dampak padam tidak terlalu lama dirasakan pelanggan,” tutur Harryadi

Hariyadi menambahkan, terkait informasi pemadaman akan terus di update secara berkala melalui media sosial dan WAG Stakeholder. Jika ada perubahan waktu nyala atau padam sangat tergantung kondisi kesiapan daya pembangkit, dan pihaknya juga mengimbau kepada pelanggan jika menggunakan alternatif penerangan seperti genset agar memperhatikan saluran instalasi listrik rumah. 

"Untuk menghindari konsleting, juga berhati-hati saat menggunakan penerangan lain," ungkapnya. 

Harryadi pada kesempatan ini juga  menyampaikan permohonan maaf atas pemadaman yang terjadi dan mengupayakan agar secepatnya kondisi kelistrikan di Berau segera Pulih.

"Atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan, PLN memohon maaf yang sebesar-besarnya. Mohon doa dan dukungan agar distribusi listrik bagi pelanggan segera normal kembali," tutup Harryadi. (mar)

Editor: uki-Berau Post

Rekomendasi

Terkini

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Senin, 22 April 2024 | 16:00 WIB
X