BIATAN – Kepala Kampung Manunggal Jaya, Tatoriansyah mengungkapkan Sekolah Dasar (SD) 001, Manunggal Jaya, Kecamatan Biatan terpaksa menggunakan ruang parkir dan rumah guru yang tidak berpenghuni, untuk kegiatan belajar mengajar.
Dijelaskannya, di SD tersebut terdapat 11 ruang belajar yang diisi 304 pelajar. Mirisnya, pelajar yang tidak tertampung harus belajar dengan dibatasi tripleks.
“Kondisi ini sangat miris. Ini kami sampaikan, agar bisa diberi perhatian,” ucapnya.
Kondisi ini disebutnya mengganggu sistem belajar mengajar. Tidak sedikit juga rumah dinas guru yang tidak digunakan, dimanfaatkan untuk mengajar. “Inilah kondisi pendidikan di kampung,” imbuhnya.
Karena itu, ia ingin ada perhatian dari Dinas Pendidikan terkait masalah ini. Karena setiap tahun anak yang ingin bersekolah cukup tinggi. “Setiap tahun kan ada pertumbuhan penduduk. Ini harus diantisipasi,” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Berau, Yudi Artangali mengatakan, memang anggaran untuk Dinas Pendidikan untuk fisik bangunan sekolah hanya Rp 40 miliar.
“Kecil jadi anggarannya, tidak mungkin bisa di-back up semua,” ungkapnya.
Pihaknya akan mengupayakan melalui ABT di tahun ini. Namun jika tidak bisa, maka akan diprioritaskan di tahun 2024. “Kita usahakan tahun ini. Tapi lihat anggarannya nanti,” tuturnya.
“Kami tentu fokus ke pendidikan. Bagaimana caranya agar tidak ada anak putus sekolah karena tidak ada ruang belajar,” tambahnya. (hmd/arp)
