Nilai Masyarakat yang Dirugikan

- Rabu, 1 Maret 2023 | 10:25 WIB
Madri Pani
Madri Pani

TANJUNG REDEB - Ketua DPRD Berau, Madri Pani, mempertanyakan lambannya proses perjanjian kontrak excess antara PLN dan PLTU Lati, hingga menyebabkan berkurangnya suplai listrik ke PLN.

Pada pertemuan di Jakarta beberapa bulan lalu, antara PLN dan PLTU sempat dibahas permasalahan ini. Namun kontrak yang dimulai pada 29 Januari 2020 lalu hingga 31 Januari 2023 hingga kini belum ada kejelasan. Padahal sudah melewati batas waktu. “Ini yang rugi masyarakat. Jika terus terjadi pemadaman,” katanya, Selasa (28/2).

Dirinya pun kecewa, karena dalam pertemuan kedua DPRD Berau justru tidak dilibatkan. Ia juga tidak mengerti apa yang menjadi penyebab terlambatnya kontrak tersebut. “Apa yang menjadi kendala? Ini harus segera diselesaikan antara kedua belah pihak,” ucapnya.

Sementara itu, Manager PLN UP3 Berau M Harryadi Poel, memastikan pihaknya tidak tinggal diam terkait masalah ini. Ia mengaku sudah mengupayakan minta tambahan daya dari Sambaliung, sembari menunggu kesepakatan antara PLN dan PLTU Lati.

“Ada tambahan pembangkit di Sambaliung dalam waktu dekat, untuk memperkuat kelistrikan di Berau dan mendorong percepatan interkoneksi sistem kelistrikan Kaltim agar bisa segera tersambung ke Berau,” katanya.

Dijelaskannya, dengan isu PLTU Lati meminta adanya kenaikan tarif per kWh dari Rp 836. Dikarenakan bahan baku batu bara yang didapatkan PLTU Lati dari Berau Coal, per Januari harus dibeli bukan dengan harga royalti.

“Sehingga Excess PLTU Lati lebih fokus menjual ke arah tambang pelanggan mereka (Wilus) dibandingkan suplai ke sistem PLN,” ujarnya.

Sementara itu, Dirut PLTU Lati, Najemuddin mengatakan, pihaknya akan segera menggelar rapat dengan PLN Berau guna membahas permasalahan ini. Memang diakui Najemuddin ada permintaan kenaikan harga pembelian dari sebelumnya Rp 836 per kWh menjadi Rp 1.000 lebih. Namun menurut Najemuddin ini bukan harga pasti, masih akan dibahas lagi. “Memang bener ada kenaikan. Karena juga saat ini sudah tidak ada royalti lagi,” tuturnya.

Untuk persoalan ini juga, pihaknya akan kembali melaksanakan pertemuan dengan manajemen PLN Berau, hari ini (1/3). “Kalau tidak ada kendala. Kami adakan pertemuan,” tutupnya. (hmd/sam)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X