GUNUNG TABUR – Dalam memperingati Hari Perempuan Internasional atau Woman International Day yang dilaksanakan setiap tanggal 8 Maret, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) Jobsite Lati, menggandeng para perempuan hebat di Kampung Samburakat, dilatih dalam pemanfaatan limbah jagung.
Itu juga dilakukan disebut Business Support Manager BUMA Jobsite Lati, SG Rajagukguk, mengingat Kampung Samburakat merupakan salah satu kampung penghasil jagung. Dalam pelatihan itu, peserta dilatih mengelola hasil sisa panen untuk menjadi minuman berkhasiat.
Pelatihan yang diadakan di kantor PKK Samburakat itu, merupakan bagian dari Program CSR Community Based Business & Inklusi Sosial. Pesertanya sebanyak 27 perempuan yang terdiri dari anggota sigap kampung, ibu ketua RT, ibu-ibu PKK, dan istri para petani.
Dalam pelatihan, peserta mempraktikkan proses pengolahan limbah jagung yang menghasilkan dua jenis minuman. Produk pertama adalah teh rambut jagung manis atau Terajanis. Minuman kedua yaitu serbuk jagung instan. Keduanya merupakan produk kuliner berbasis kesehatan.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari program CSR BUMA, sekaligus memperingati International Woman Day setiap 8 Maret,” terangnya.
BUMA mengadakan program CSR Community Based Business dengan memanfaatkan potensi jagung melalui pelatihan, pendampingan, dan pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berbasis ekonomi kreatif. Tujuannya, tidak lain meningkatkan kualitas hidup masyarakat lingkar tambang.
“Inovasi produk minuman dari limbah jagung ini diharapkan menambah koleksi produk unggulan khas Kampung Samburakat,” sambung SG Rajagukguk.
Dalam pelatihan, para peserta membuat produk minuman berbahan baku jagung. Proses produksi teh bernama Terajanis diawali dengan menyortir dan membersihkan rambut jagung. Selanjutnya dikeringkan dalam oven dengan suhu tertentu. Rambut jagung yang kering itu kemudian dikemas dan sudah bisa disebut teh.
Terajanis dapat diseduh bersama madu, jeruk nipis, atau kayu manis. Teh ini punya beragam khasiat. Mulai antioksidan, memelihara kesehatan ginjal, menurunkan berat badan, meningkatkan produksi urine, mengatur kadar gula tubuh dan menurunkan tekanan darah, serta memperkuat sistem imun.
“Ini nanti kami akan upayakan pasarnya agar lebih dikenal luas. Dan juga pastinya meningkatkan perekonomian masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua PKK Samburakat Neneng Desyanti, mengaku dengan adanya kegiatan ini memberikan banyak manfaatkan kepada para ibu-ibu yang selama ini merasa bingung, harus diolah apa sisa jagung yang tidak terpakai tersebut. “Pelatihan ini sangat berguna. Kami berterima kasih kepada BUMA yang sudah meningkatkan pemberdayaan perempuan di kampung ini,” tuturnya.
“Ini ke depannya akan terus kami lakukan. Kami sadari, hadirnya BUMA membawa dampak positif bagi perekonomian dan kemajuan kampung kami,” pungkasnya. (hmd/adv/sam)