GUNUNG TABUR – Kepala Kampung Tasuk, Usmansyah kembali mengusulkan pengaspalan jalan menuju kampungnya. Ia meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau bisa merealisasikan hal tersebut.
“Saya hanya meminta pengaspalan jalan, karena ini merupakan kebutuhan masyarakat,” jelas Usmansyah, Senin (13/3).
Tak hanya meminta kepada pemkab saja, ia juga mendorong perwakilan anggota DPRD Berau bisa mengakomodir permintaannya itu.
“Mungkin ini satu-satunya kampung, dekat dengan pusat kabupaten tetapi belum tersentuh aspal sama sekali,” ujarnya.
Kepala Bidang Preservasi Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau Junaidi menjelaskan, pada tahun 2021, Jalan Poros Tasuk dari arah Gunung Tabur mendapat peningkatan jalan berupa pengaspalan sepanjang 2,5 kilometer dan agregat sepanjang 200 meter.
“Waktu itu titik startnya dari simpang Gunung Tabur-Kampung Tasuk,” jelasnya. Total panjang jalan dari Gunung Tabur menuju Kampung Tasuk sekitar 6,3 km. Sehingga masih ada 3,6 km lagi jalan yang belum menerima peningkatan jalan.
Lanjut Junaidi, ada pertimbangan pihaknya untuk melaksanakan kegiatan peningkatan jalan menuju Kampung Tasuk. Yakni terdapat jembatan yang dibangun oleh perusahaan sehingga mobilisasi angkutan ke dalam terbatas.
“Itukan daya dukungnya terbatas, mayoritas alat pengaspalan kan alat berat,” tuturnya.
Sehingga, kemungkinan jika tahun ini kemampuan anggaran Kabupaten Berau mampu mengakomodir kebutuhan Kampung Tasuk, maka alat berat itu kemungkinan akan dibawa menggunakan jalur air.
“Karena jembatan ada batasnya, kita harus menggunakan dump truck kecil atau menyusuri sungai,” jelasnya.
Jika kemampuan anggaran Pemkab Berau mencukupi. Maka, pekerjaan ini disebutnya kemungkinan paling cepat direalisasikan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan di 2023.
“Mudahan kalau anggaran mencukupi, di perubahan bisa kita lakukan,” jelasnya. “Kalau dikira-kira nilainya yang dibutuhkan mencapai Rp 22 miliar,” tandasnya. (sen/arp)