TANJUNG REDEB - Menyikapi keluhan pemadaman listrik bergilir yang terjadi beberapa hari ini, Komisi II DPRD Berau gelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Manajemen PLN UP3 Berau dan PT Indo Pusaka Berau (IPB), kemarin (13/3).
Ketua Komisi II DPRD Berau, Andi Amir, mengatakan, sesuai yang disampaikan manajemen PLN UP3 Berau dan PT IPB Berau, dalam menghadapi bulan Ramadan dan jelang lebaran dipastikan tidak ada masalah dengan listrik di Kabupaten Berau.
"Bahkan tambahan mesin 7 megawatt sudah siap untuk penambahan suplai listrik nanti," ujar Andi Amir.
Usai RDP, pihaknya akan menindaklanjuti dengan melihat prospek dari upaya PLN dan PT IPB untuk masalah listrik ini. Pihaknya juga akan terus memantau kondisinya.
"Apabila masih tetap dilakukan pemadaman, akan kami tindak lanjuti lagi dengan memanggil mereka mengapa hal itu sampai terjadi," tegasnya.
Sementara Manager PLN UP3 Berau, M Harryadi Poel, mengaku kondisi saat ini masih defisit listrik, sehingga pihaknya pun sedang menjalankan program jangka pendek dan jangka menengah untuk menangani permasalahan tersebut.
"Jangka menengah kita melakukan penambahan mesin dengan kapasitas 7 megawatt dari Jawa dan sedang berproses, sedangkan 1 megawatt lagi tambahan mesin relokasi dari Pulau Maratua yang saat ini sedang proses pemasangan di PLTD Sambaliung," jelas Harryadi.
Mengenai hal ini, dia berharap selama periode Siaga Ramadan dan Lebaran tidak akan ada lagi defisit listrik. Walaupun kondisi mesin tambahan 7 megawatt baru bisa dinikmati pada 3 April mendatang sesuai dengan timeline yang disusun pihak PLN.
Adapun yang pihaknya sampaikan kepada Bupati Berau sebelumnya, bahwa pada 22 Maret, namun masih ada tahapan-tahapan pengujian dan sertifikasi yang harus dipenuhi lebih dulu. "Maka itu timeline bergeser menjadi 3 April mendatang," ungkapnya.
Terpisah Direktur PT IPB, Najemuddin, menerangkan, terkait permasalahan listrik yang terjadi saat ini, pihaknya akan berusaha sesuai dengan jadwal yang ada untuk menyelesaikan perbaikan boiler yang rusak.
"Menunggu alat dan proses instalasi saja lagi. Mungkin kita bisa selesai lebih cepat dari jadwal," terang Najemuddin.
Dia juga berterima kasih kepada jajaran legislative yang telah menjembatani pihaknya bersama pihak PLN Berau, dalam upaya menyelesaikan permasalah listrik yang terjadi di Kabupaten Berau.
"Saya mewakili manajemen PT IPB berterima kasih kepada DPRD yang memfasilitasi dengan PLN dalam menyelesaikan permasalahan listrik kita ini," tuturnya.
Dia mengakui, akibat dari pemeliharaan yang pihaknya lakukan mengakibatkan defisit listrik di Berau. Karena itu, pihaknya merelakan untuk tidak menyalurkan listrik ke perusahaan dan memprioritaskan listrik ke PLN saja untuk kepentingan masyarakat.
"Sementara ini penyaluran listrik ke perusahaan kita setop dulu. Setelah nanti kembali normal baru kita kembalikan seperti semula," bebernya.
Dia juga membenarkan pernyataan Bupati Berau yang mengatakan bahwa sebelum Ramadan listrik akan kembali normal. Karena menurutnya, perhitungan dari pihaknya bahwa tiga unit mesin yang ada akan beroperasi normal kembali.
"Benar saja apa yang dikatakan bupati kalau sebelum Ramadan listrik bisa normal kembali," katanya.
Dirinya berharap, seluruh rencana perbaikan yang pihaknya sampaikan bisa berjalan lancar. Pemeliharaan pun disebutnya tidak asal, pihaknya merencanakan pemeliharaan jangka panjang dan jangka pendek. Jangka pendek pihaknya melakukan dua bulan sekali, jangka panjang yang dilakukan sekarang.
"Kenapa kami lakukan pemeliharaan jangka panjang dekat dengan Ramadan, itu agar ketersediaan listrik kita di bulan Ramadan dan lebaran tidak ada pemadaman. Jadi kami meminimalisasi hal itu," tutupnya. (mar/adv/sam)