MANAGED BY:
KAMIS
30 MARET
UTAMA | SANGGAM | PEMERINTAHAN | PARLEMENTARIA | EKONOMI | ALL SPORT | KALTIM | KOMBIS

UTAMA

Rabu, 15 Maret 2023 14:12
Orang Utan Masuki Permukiman

Diduga Habitat Rusak karena Pembalakan Liar

AKAN DIEVAKUASI: Orang utan yang memasuki permukiman warga di Kampung Sido Bangen, Kecamatan Kelay.

KELAY - Seekor orang utan memasuki permukiman warga di Kampung Sido Bangen, Kelay. Hal ini diduga akibat pembalakan hutan secara ilegal yang membuat habitat orang utan berkurang.

Warga Kampung Sido Bangen, Muhammad Mamudin mengatakan, orang utan memang kerap muncul di permukiman dan perkebunan warga. Khususnya kebun buah-buahan milik warga.

“Bisa jadi stok makanan di hutan mulai berkurang akibat pembalakan hutan secara ilegal. Jadi mengakibatkan rantai makanan mereka sedikit,” ungkapnya.

Lanjutnya, ketika ada orang utan yang memasuki permukiman, warga segera berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan juga Centre for Orangutan Protection (COP). “Sudah ada koordinasi,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Konservasi Wilayah I, BKSDA Kaltim, Dheny Mardiono mengakui sudah menerima laporan warga Kampung Sido Bangen, tentang munculnya orang utan di permukiman warga seminggu terakhir ini.

“Beberapa hari yang lalu kami telah menerima laporan atas munculnya dua ekor orang utan di permukiman masyarakat,” ujar Dheny saat dikonfirmasi, Selasa (14/3).

Pihaknya juga sudah menurunkan tim di lapangan, guna memantau terlebih dahulu kedua orang utan tersebut.

“Tujuannya untuk menentukan apakah perlu dievakuasi atau tidak. Karena kami liat dari perilaku orang utan tersebut membahayakan masyarakat atau tidak,” ujarnya.

Setelah beberapa hari memantau, kedua orang utan tersebut pun diputuskan perlu dilakukan evakuasi. Namun sebelum itu pihaknya perlu mengatur strategi untuk penangkapan orang utan tersebut.

Ditanya perihal penyebab orang utan memasuki permukiman warga? Dheny menjelaskan terdapat dua alasan. Yaitu adanya pembalakan liar atau musim buah yang saat ini tengah berlangsung.

“Bisa jadi itu (pembalakan hutan secara ilegal, red). Cuma ini masuk musim buah rambutan dan durian. Itu juga bisa menjadi salah satu penyebab turunnya orang utan ke permukiman dan perkebunan masyarakat untuk mencari makan,” tutupnya. (adm/arp)


BACA JUGA

Kamis, 30 Maret 2023 09:43

KPU Berau Minta Rp 47 Miliar ke Pemkab

TANJUNG REDEB – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Berau mulai mempersiapkan…

Rabu, 29 Maret 2023 12:37

Jadi Ladang Amal, Doakan Perusahaan Terus Berkembang

Beribadah umrah, bukan sekadar soal kemampuan finansial. Besarnya biaya yang…

Rabu, 29 Maret 2023 12:36

Proses Perbaikan Jembatan Sambaliung, Ingatkan soal Dampak Sosial

TANJUNG REDEB - Sekretaris Komisi III DPRD Berau, Muhammad Ichsan…

Rabu, 29 Maret 2023 12:35

Satu Pembangkit Masih Dikirim

TANJUNG REDEB – Persoalan listrik bakal segera teratasi dalam waktu…

Selasa, 28 Maret 2023 07:39

Satu Maspakai Ramaikan Arus Mudik

TANJUNG REDEB – Masyarakat Berau akan mendapat tambahan pilihan jelang…

Selasa, 28 Maret 2023 07:38

Wabup: Jangan (Sampai) Lewat Lagi

TANJUNG REDEB – Perbaikan Jembatan Sambaliung segera terlaksana, PT Belawa…

Selasa, 28 Maret 2023 07:36

Kadar Zakat dan Fidyah 2023 Ditetapkan

TANJUNG REDEB - Kementerian Agama (Kemenag) Berau telah mengeluarkan Surat…

Senin, 27 Maret 2023 19:48

Wujud Apresiasi, Berharap Bisa Berkesinambungan

Tahun ini menjadi cukup spesial bagi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)…

Senin, 27 Maret 2023 19:45

Alihkan Sumber Air

TANJUNG REDEB – Hanya sempat difungsikan sebentar setelah selesai dibangun,…

Senin, 27 Maret 2023 19:34

Cari Solusi untuk Dukung Investasi

TANJUNG REDEB - Salah satu anggota DPRD Berau Abdul Waris,…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers