Ayam Goreng Tepung

- Kamis, 16 Maret 2023 | 15:28 WIB
-
-

BINGUNG dimana mencarinya. Anak saya mau makan ayam goreng tepung. Saya tawarkan yang jualan di samping rumah Pak Aliang di strat bundar. Dia tidak suka.

Maunya yang mana? Dia hanya mau ayam goreng tepung yang jualan di halaman parkir dermaga wisata. Ada yang jualan menggunakan mobil. Ada juga yang menggunakan gerobak. Yang jualan dengan gerobak itu miliknya Pak Dani. Dua-duanya sama enaknya. Sama renyahnya. Beda tipis dengan yang di strat bundar.

Sejak dilarangnya berjualan di kawasan halaman parkir itu, banyak yang tidak tahu para penjualnya berjualan dimana sekarang. Bisa jadi, mereka diminta berhenti berjualan di tempat itu, dan selanjutnya mereka mencari tempat sendiri-sendiri.

Saya tidak tahu juga, mereka berjualan dimana sekarang, kata Pak Dani, penjual ayam goreng tepung yang ikut mengungsi. Dia sedikit lebih beruntung. Ada lahan yang sesuai dengan ukuran gerobaknya, di sekitar pagar perpustakaan.

Sebetulnya kata Pak Dani, informasi rencana membersihkan halaman parkir dari kegiatan berjualan di setiap sore hingga malam hari, sudah disampaikan sejak jauh hari. Maksudnya, diberi waktu untuk mencari dan berjualan di lain tempat. Saya sendiri tidak tahu dimana mereka berjualan sekarang, kata dia.

Lagipula, dari semua yang berjualan di kawasan halaman parkir itu, mungkin hanya ada dua yang belum punya tempat alternatif.  Sementara yang lainnya, sudah buka cabang di beberapa tempat. Jadi bagi mereka tak ada masalah.

Mereka memang berharap, masih bisa melakukan aktivitas berjulan di tempat itu. Apalagi mereka hanya jualan sejak sore hingga malam hari. Pagi hari hingga menjelang sore, tak ada kegiatan berjualan. Harusnya gerobaknya diatur, agar tampilannya menarik, kata Pak Dani lagi.

 Yang menarik, bahwa dalam bulan ini, merupakan awal Ramadan. Salah satu titik kegiatan para pedagang jajanan buka puasa, itu berada di sekitar halaman parkir. Apakah nanti, kawasan itu akan tetap steril juga dalam kegiatan berjualan.

Mungkin saja, Pemkab memiliki lahan terbuka yang bisa dijadikan tempat berjualan. Masalahnya, para pedagang itu pula paham akan lokasi yang banyak dan sedikit pembeli. Mereka juga mempertimbangkan siapa yang akan datang berbelanja.

Sepekan menjelang Ramadan, di halaman masjid Agung Baitul Hikmah sudah terlihat tenda berjejer. Itu pertanda,  halaman tersebut bakal dipenuhi penjual makanan dan minuman selama bulan puasa.

Di tempat-tempat lain, yang setiap bulan puasa menggelar pasar Ramadan, akan bermunculan kembali. Baik berjualan secara berkelompok, maupun yang jualan sendiri-sendiri.

Mumpung masih ada waktu yang cukup. Saatnyalah, bagi instansi untuk mengumpulkan seluruh pedagang yang akan berjualan, baik off line maupun on line. Maksudnya, diberi pengarahan agar mereka menjaga kualitas jajanan yang ditawarkan.

Dalam pertemuan itu, diberikan petunjuk penggunaan bahan pewarna maupun bahan pemanis yang layak dikonsumsi. Sehingga, ketika memasuki pekan pertama bulan puasa, tak perlu lagi ada tim BPOM yang turun ke lapangan memeriksa semua makanan yang ditawarkan.

Begitupun dengan persediaan kebutuhan pokok dan barang penting lainnya. Jauh hari sudah harus diingatkan agar semua penyalur dan agen, menyiapkan persediaan yang cukup selama bulan puasa hingga pasca lebaran.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X