KELAY – Kepala Kampung (Kakam) Merasa, Yafet mengeluhkan sejumlah guru yang bertugas di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kampungnya. Sebab, mereka kerap melalaikan tugasnya sebagai pengajar.
Menurut Yafet, kondisi ini telah terjadi beberapa kali. Salah satu penyebabnya karena banyak guru yang tidak tinggal menetap di Kampung Merasa. Sehingga, jarak tempuh dijadikan alasan ketidakhadiran mereka untuk mengajar.
“Bahkan saya sering melihat, anak-anak itu tidak berada di sekolah meski belum waktu pulang sekolah. Katanya, guru mereka tidak hadir,” jelas Yafet, Senin (20/3).
Apalagi, pelajar yang kerap ditemuinya kebanyakan kelas 3 SMP dan sudah di akhir tahun pembelajaran. Sehingga cukup mengkhawatirkannya karena merupakan masa akhir dan penting untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi.
“Mungkin karena hujan mereka jadi tidak datang juga,” jelasnya.
Di sisi lain, pada tahun lalu kepala sekolah meminta rumah dinas guru perlu diperbaharui, karena tak layak. Begitu juga pasokan listrik yang kala itu masih terbatas dan disinyalir jadi penyebab para guru sering tak hadir mengajar secara tatap muka.
“Sekarang rumah sudah diperbaiki, kebutuhan listrik juga sudah tercukupi. Tetapi mereka (guru,red) sering tak hadir dan mengajar dari jauh,” tuturnya.
Padahal, ia berharap kualitas pendidikan baik di kampung ataupun di perkotaan mempunyai kualitas yang sama. Sehingga, pemerataan pendidikan untuk mencapai Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni bisa tercapai.
“Kita kan berhadap mereka bisa mengajar secara maksimal,” pintanya.
Yafet ingin hal tersebut bisa menjadi perhatian serius. Sebab, para guru telah dibayar negara untuk mengabdi, meski harus mengajar di kampung.
“Saya sebagai kepala kampung tidak suka pegawai yang dalam tanda kutip pemalas seperti itu,” tegas Yafet. Sebab, kebiasaan ini jika dibiarkan menurutnya bisa memberi dampak buruk bagi generasi penerus.
Dirinya juga secara terang-terangan meminta Dinas Pendidikan Berau mengevaluasi dan mengganti oknum guru tersebut saat Musrenbang Kecamatan Kelay.
“Kalau memang sudah tidak cocok, saya minta tolong untuk diganti saja,” tegasnya.
Terpisah, ditemui usai Musrenbang di Kelay, Kepala Dinas Pendidikan Berau, Yudi Artangali mengaku akan memanggil guru yang dimaksud untuk dimintai klarifikasi.
“Kita kan baru dengar sepihak, besok (hari ini,red) akan kami panggil untuk klarifikasi,” jelasnya.
Menurutnya, saat ini ia belum bisa mengambil keputusan secara tergesa-gesa. Setelah melakukan pertemuan, baru bisa disimpulkan apakah hal yang disampaikan Kepala Kampung Merasa benar adanya. “Tentu nanti ada sanksi, tapi kita pelajari dulu,” tuturnya.(sen/arp)