Penduduk Berau Bertambah, Pengangguran Berkurang

- Kamis, 23 Maret 2023 | 18:52 WIB
MAMPU TERSERAP: Penambahan jumlah penduduk tahun lalu disebut tak membuat angka pengangguran terbuka di Bumi Batiwakkal ikut naik, justru sebaliknya.
MAMPU TERSERAP: Penambahan jumlah penduduk tahun lalu disebut tak membuat angka pengangguran terbuka di Bumi Batiwakkal ikut naik, justru sebaliknya.

TANJUNG REDEB – Bupati Berau, Sri Juniarsih, menyebut angka pengangguran di Bumi Batiwakkal alami penurunan. Meskipun tidak terlalu besar, namun dia yakin secara bertahap pengangguran bisa diatasi.

Disampaikannya, tahun 2021 angka pengangguran di Berau mencapai 5,82 persen. Sementara di tahun 2022, angka pengangguran terbuka di Berau hanya 5,02 persen. “Memang masih di angka 5 persen, tapi saya yakin akan terus mengalami penurunan,” katanya, belum lama ini.

Dengan menurunnya angka pengangguran disebutnya, tentu berpengaruh pada angka kemiskinan di Berau. Disebut Juniarsih, tingkat kemiskinan pada tahun 2021 mencapai 13.620 jiwa atau 5,88 persen, adapun di tahun 2022 menurun menjadi 13.310 jiwa atau 5,65 persen.

Lanjut bupati, ada beberapa upaya yang dilakukan oleh Pemkab Berau dalam mengentaskan angka kemiskinan, untuk jangka pendek pemkab memberikan bantuan langsung tunai (BLT) kepada keluarga tidak mampu, memperluas bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), iuran BJPS Kesehatan gratis bagi warga tidak mampu dan renta miskin.

Sedangkan untuk jangka sementara, dengan memberikan bantuan stimulan kepada pelaku usaha mikro, baik di sektor pertanian, perikanan, dan UMKM.

Adapun jangka panjang, Pemkab Berau disebutnya melakukan pengembangan ekonomi berbasis kerakyatan baik pertanian dalam arti luas, UMKM, ekonomi kreatif di sekitar destinasi wisata, dan pembangunan infrastruktur yang memadai untuk sarana sarana produksi, maupun akses pemasaran. “Jadi sudah ada beberapa langkah yang kami ambil untuk masalah kemiskinan,” tuturnya.

Diakuinya, kemiskinan di Berau belum tergolong kemiskinan ekstrem. Dimana, suatu kepala keluarga harus menahan lapar dan tidak makan karena tidak memiliki uang. Menurut Juniarsih, kemiskinan di Berau, masih bisa diatasi dalam beberapa tahun. “Bisa, saya yakin bisa diatasi,” tegasnya.

Penurunan itu tentu cukup memuaskan, mengingat tahun 2022 terjadi peningkatan jumlah penduduk dimana jumlahnya mencapai 266.710 jiwa, bertambah 14.062 jiwa dibandingkan tahun lalu yang jumlahnya hanya 252.648 jiwa.

“Pada tahun lalu, jumlah penduduk itu terdiri dari laki-laki sebanyak 141.393 jiwa dan perempuan sebanyak 125.317 jiwa yang tersebar di 13 kecamatan,” tuturnya.

Lanjutnya juga, bertambahnya jumlah penduduk itu memberikan dampak positif bagi daerah, di antaranya jumlah usia produktif semakin bertambah sehingga jumlah tenaga kerja akan semakin banyak. Dengan tersedianya jumlah tenaga kerja, maka jumlah produksi akan semakin meningkat.

Namun, hal ini juga katanya punya sisi minus, dimana bertambahnya jumlah penduduk akan berdampak pada tingginya potensi kerusakan lingkungan, lahan yang semakin berkurang, hingga angka pengangguran yang semakin meningkat.

“Tapi saya selalu menegaskan kepada instansi terkait, jangan sampai pertambahan penduduk ini malah bisa menyebabkan kerusakan lingkungan,” tutupnya. (hmd/sam)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemotor Terlempar 25 Meter setelah Diseruduk Mobil

Kamis, 18 April 2024 | 07:50 WIB

Pertamina Kirim 18 Ton BBM ke Kutai Barat

Rabu, 17 April 2024 | 18:00 WIB

Lahan Terbakar, Asap Mengepul Belasan Jam

Rabu, 17 April 2024 | 14:00 WIB

Pom Mini di Balikpapan Mulai Ditertibkan

Rabu, 17 April 2024 | 11:00 WIB
X