PAMA Dukung Tumbit Dayak Jadi Kampung Budaya

- Jumat, 24 Maret 2023 | 09:06 WIB
KONTRIBUSI NYATA: SRGS Dept Head Samsul Khairi hadir dalam acara pentas seni di Kampung Tumbit Dayak.
KONTRIBUSI NYATA: SRGS Dept Head Samsul Khairi hadir dalam acara pentas seni di Kampung Tumbit Dayak.

SAMBALIUNG – PAMA Binungan Mine Operation (BMO) Jobsite Berau Coal hadir di tengah masyarakat Kampung Tumbit Dayak, yang tengah melaksanakan pentas seni. Dengan menggandeng Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, PAMA ikut berkolaborasi dalam kesenian tersebut.

Ketua Pokdarwis Lemkas (Pemuda-pemudi Peduli Kampung Tumbit Dayak) Moh Hidayat, menyampaikan, terima kasih kepada pemuda-pemudi yang ikut terlibat. Juga dengan pihak yang turut berkontribusi seperti PT Pama, juga kepala kampung, kepala adat, dan tokoh-tokoh kampung.

"Atas dasar kepedulian, semoga terciptanya kampung yang semakin berkembang dan mandiri, amin," tuturnya.

Ia mengatakan, peran perusahaan tentu besar dalam membantu membangun serta turut melestarikan budaya yang ada di Kampung Tumbit Dayak.

“Kami berterima kasih atas bantuan pihak perusahaan,” katanya.

Sementara itu, Social Responsibility General Service (SRGS) Dept Head, Samsul Khairi mengatakan, PAMA tentu ingin memberikan kontribusi yang besar terhadap kemajuan wisata dan juga budaya di Bumi Batiwakkal. Terlebih Tumbit Dayak, sudah terkenal dengan kesenian dan budayanya.

“Ini yang perlu dikembangkan, kami perusahaan tentu mendukung penuh ini semua,” paparnya.

Dilanjutkannya, apresiasi kepada tokoh pemuda-pemudi dan tokoh kampung setempat, yang tetap menjaga semangat untuk tetap peduli dengan kampung wisata. Di mana beberapa waktu lalu sempat dihalangi kondisi pandemi, namun tetap semangat guna kemajuan kampung.

"Semoga dengan sinergitas ini Kampung Wisata Tumbit Dayak tetap eksis dan semakin berkembang," tuturnya.

Ia melanjutkan, desa budaya maupun kampung wisata seperti Tumbit Dayak perlu perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk perusahaan. Dengan hadirnya PAMA, harus mampu dirasakan masyarakat dan memberikan dampak yang positif dalam kemajuan wisata di Tumbit Dayak.

“Salah satu program PAMA adalah peningkatan SDM dan sektor wisata,” ucapnya.

Diakuinya, pada tahun lalu, pihaknya sempat menyerahkan alat ukir, karena selama ini dalam membuat suatu karya, mereka masih menggunakan alat manual. Yang mana dalam setiap tahapan pembuatan suatu produk, mulai dari pemotongan kayu, pembentukan, ukiran, dan hingga dinyatakan benar-benar selesai, memerlukan waktu yang tidak sebentar.

“Prosesnya yang cenderung lama, makanya dengan alat yang kami berikan dapat memberikan kemudahan bagi mereka dalam membuat karya seni ukir, khas kampungnya,” jelasnya.

Pihaknya pun mengaku bangga, berkontribusi dalam membantu kelompok pengrajin yang berisi para generasi muda kampung tersebut. Menurutnya, mereka memiliki konsen dan kepedulian terhadap budaya yang ada di kampungnya.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X