Soal Sejumlah Guru di Merasa Dituding Kerap Mangkir Mengajar, Sanksi yang Melanggar

- Jumat, 24 Maret 2023 | 09:35 WIB
ILUSTRASI: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau diminta memberi sanksi tegas jika memang terbukti ada guru kerap mangkir mengajar.
ILUSTRASI: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau diminta memberi sanksi tegas jika memang terbukti ada guru kerap mangkir mengajar.

KELAY - Ketua Komisi I DPRD Berau, Peri Kombong, meminta Dinas Pendidikan Berau serius mengawasi tenaga pengajar yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Berau.

Hal itu diutarakannya, menyusul pernyataan Kepala Kampung Merasa Yafet, yang menyebut ada oknum guru di tempatnya memimpin kerap mangkir mengajar. Hal itu pun membuat Yafet geram, dan menyuarakan agar oknum guru tersebut diganti.

Menurut Peri, jika memang laporan itu benar, maka oknum guru tersebut telah lalai dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya. Hal ini harus disikapi dengan cekatan. Peri meminta hal ini untuk diperiksa kebenarannya, jika ditemui kesalahan dan benar adanya maka sanksi harus diberlakukan.

“Coba kita minta Disdik di bidang pengawasannya ini, ditinjau kalau memang benar adanya harus diberi sanksi,” ujarnya, Kamis (23/3).

Dirinya tak menginginkan adanya kesenjangan belajar antara di perkotaan dan di perkampungan. Namun, seringnya oknum guru mangkir dari tugasnya, tentu akan berdampak pada anak-anak di wilayah tersebut, dalam hal ini Kampung Merasa. “Karena hal itu merugikan anak-anak kita yang serius untuk belajar,” tuturnya.

Apalagi disebutnya, fasilitas di kampung tidak seperti sekolah-sekolah yang ada di perkotaan atau di pusat Kabupaten Berau di Kecamatan Tanjung Redeb.

Peri menilai, sekolah yang ada di kampung belum semuanya didukung dengan fasilitas yang memadai, sehingga kehadiran guru sangat vital pengaruhnya dalam pembelajaran. “Fasilitas kurang, jam belajar kurang, bisa dipastikan mereka tertinggal akhirnya nanti,” ujarnya.

"Terutama ketika anak-anak akan melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. Hal itu akan menyulitkan mereka yang tidak mendapatkan pembelajaran sesuai yang seharusnya mereka dapatkan," sambungnya.

Peri meminta para guru, baik yang mengajar di perkotaan ataupun perkampungan bisa sungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya. Jika mendapati permasalahan, segera dibicarakan dan cari solusinya.

Guru diharapkannya, mampu untuk menciptakan atau menghasilkan anak-anak yang mempunyai daya saing yang baik dan berkualitas, meski tempat menempuh pendidikan berbeda. “Itu harusnya jadi motivasi,” terangnya.

Selain itu, ia mendorong kepala kampung, bukan hanya di Kampung Merasa tapi seluruh kampung yang ada di Kabupaten Berau, untuk bisa memantau tenaga pengajar yang ada di wilayah kerjanya.

Kepala kampung kata Peri, merupakan ujung tombak pengawasan. Sebab, lokasi yang terkadang sulit dijangkau menyebabkan pengawasan kadang sulit dilakukan. “Kita minta kakam ini monitoring juga, jangan sampai di tempat lain juga terjadi demikian,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kakam Merasa, Yafet, menyebut mangkirnya sejumlah guru SD dan SMP itu telah terjadi beberapa kali. Salah satu penyebabnya karena banyak guru yang tidak tinggal menetap di Kampung Merasa. Sehingga, jarak tempuh dijadikan alasan ketidakhadiran mereka untuk mengajar.

“Bahkan saya sering melihat, anak-anak itu tidak berada di sekolah meski belum waktu pulang sekolah. Katanya, guru mereka tidak hadir,” jelas Yafet, Senin (20/3) lalu.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X