TANJUNG REDEB – Kepala Seksi Kedaruratan dan Logsitik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, Askar, minta masyarakat tingkatkan kewaspadaan untuk mencegah terjadinya kebakaran di tengan masih terjadinya pemadaman bergilir saat ini.
Sebab katanya, 70 persen penyebab kebakaran yang terjadi ialah arus pendek listrik. “Tidak bisa kita mungkiri bahwa sering terjadinya pemadaman listrik juga berdampak kepada besarnya potensi terjadinya kebakaran,” ujarnya kepada Berau Post, Kamis (23/3).
Dicontohkannya, seperti yang belum lama ini terjadi di depan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Rinding dan Jalan Tendean. Terjadinya kebakaran tersebut dikarenakan adanya korslenting listrik, serta adanya gangguan akibat genset.
“Itu sudah menjadi contoh yang baru-baru ini terjadi, sehingga masyarakat harus bisa waspada jika terjadi pemadaman bergilir,” tegasnya.
Kewaspadaan pun bukan hanya dilakukan bagi yang menggunakan genset saja, tapi juga yang menggunakan lilin dan sejenisnya.
“Sangat riskan permasalahan seperti ini, maka dari itu saya mengimbau kepada masyarakat agar selalu berhati-hati. Jika menggunakan lilin atau lampu tembok pastikan dulu sudah mati jika ditinggal tidur,” pintanya.
Apalagi saat ini seluruh umat muslim tengah menjalani ibadah di bulan Ramadan, kewaspadan harus ditingkatkan juga khususnya saat menyediakan makanan. "Terutama saat sahur, di situ kan kadang kita masih mengantuk, harus selalu diingat untuk mematikan kompor dulu setelah memasak," sambungnya.
Dalam hal ini juga, pihaknya memastikan timnya selalu bersiaga jika ada laporan terjadinya kebakaran. “Kami meminta agar personel bisa berjaga-jaga dengan personel lengkap, jikapun ada yang di rumah. Pada saat terjadi pemadaman kita perintahkan agar bisa turun ke lokasi,” kata dia. (aky/sam)
