TANJUNG REDEB - Menjalani latihan di bulan Ramadan tentu menjadi tantangan tersendiri bagi cabang olahraga Judo. Namun diutarakan Ketua Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Berau, Guruh, meski sedang berpuasa, tidak memengaruhi kondisi atlet secara signifikan.
Porsi latihan yang diberikan pelatih dipastikannya tetap menguras fisik atlet, tetapi soal itu pihaknya punya cara tersendiri untuk mengatasinya, yakni dengan memperbanyak mengonsumsi multivitamin. “Atlet masih kami sediakan vitamin untuk dikonsumsi,” ujarnya.
Guruh bahkan mengaku, latihan saat ini lebih diperbanyak dalam melatih kecepatan dan perkuat fisik atlet, namun dikurangi porsinya menjadi 5 hari dalam sepekan saja.
“Intensitas latihan tetap dengan perbanyak speed dan power. Jadi latihan malam hari tidak ada. Hanya sore hari mulai pukul 17.00 Wita hingga 18.00 Wita," jelasnya.
Kendati demikian, pihaknya juga tidak memaksakan atletnya untuk berlatih di bulan puasa ini. Namun atletnya perlu mempersiapkan diri untuk mengikuti event tahun ini, seperti Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda).
"Untuk usia pelajar kita juga tetap minta latihan masing-masing di rumah. Jadi latihan tambahan di rumah masing-masing," ungkapnya.
"Pada dasarnya atlet tetap dipersiapkan untuk mengikuti event-event penting tahun ini. Maka itu selama Ramadan atlet tetap diusahakan untuk berlatih," tutupnya. (mar/sam)